Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga komoditas tembaga bertengger di level tertinggi lima bulan, didukung prospek membaiknya permintaan China.
Mengutip Bloomberg, Selasa (25/7), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menanjak 1,2% ke level US$ 6.100,5 per metrik ton. Ini harga tertinggi sejak Februari 2017, sebelum bergulir ke kisaran US$ 6.090,5 pada pukul 10.57 waktu Shanghai.
"Logam diperdagangkan lebih tinggi karena sentimen pasar secara keseluruhan cukup bullish," kata Jia Zheng, trader di Shanghai Minghong Investment Management Co., seperti dikutip Bloomberg, Selasa (26/7).
"Investor bertaruh pada kenaikan permintaan lantaran para pelaku sektor manufaktur mulai melakukan penimbunan menjelang puncak penjualan di musim gugur," imbuhnya.
Tembaga memimpin kenaikan logam industri. Harga nikel juga menguat setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta adanya pengolahan nikel lokal. Hal tersebut mengancam ekspor bijih nikel Filipina.
Harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di LME naik 0,7% ke level US$ 9.845 per metrik ton atau tertinggi sejak 13 April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News