Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tembaga memimpin penguatan logam industri di bursa London, setelah mencatat koreksi selama tiga pekan beruntun. Kenaikan harga tembaga dipicu pelemahan dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Senin (22/1) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange rebound 0,9% ke level US$ 7.102 per metrik ton pada pukul 10.32 waktu London. Sepekan lalu, tembaga tergerus hingga 1%.
"Faktor utama yang mempengaruhi harga adalah kerasnya pergerakan pada dollar AS," papar Kotak Commodities Services dalam sebuah catatan, seperti dilansir Bloomberg, Senin (22/1).
Produksi tembaga halus China naik ke level tertinggi sepanjang masa. Sementara, Barclays memprediksi harga tembaga tahun ini mencapai US$ 6.619 per metrik ton dengan tingkat volatilitas tinggi. Bank menyebut, meski harga kemungkinan melemah ke level US$ 6.400 menjelang akhir tahun, pasar mungkin akan berhenti di level US$ 7.700 saat ada gangguan pasokan.
"Tetapi, setiap reli sepertinya hanya akan berlangsung jangka pendek, lantaran produksi konsentrat terlihat diatur naik tahun 2018," kata tim riset Barclays dalam sebuah catatan email yang diterima Bloomberg.
Melihat lonjakan cadangan China di tengah pelemahan permintaan, SMM Info & Tech Co dalam sebuah catatan website mengatakan, harga tembaga sedang menghadapi teknikal resistance dan koreksi ke bawah US$ 7.000 mungkin akan berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News