Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terus memaksimalkan seluruh potensi pemasukan. Salah satunya, segmen bisnis satelit.
Hal itu menyusul bakal diluncurkannya Satelit Merah Putih yang dijadwalkan pada 4 Agustus. "Kurang dari dua bulan setelah diluncurkan, Merah Putih beroperasi," ujar Arif Prabowo, Vice President Corporate Communications TLKM kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Merah Putih membawa 60 transponder. Sehingga, transponder yang ada di seluruh satelit TLKM nantinya bakal bertambah menjadi 133 transponder. Sebelum Merah Putih, TLKM sudah lebih dulu mengoperasikan satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.
TLKM juga memiliki Satelit Telkom-1. Namun, satelit itu rusak beberapa waktu yang lalu. Merah Putih bertugas untuk menggantikan satelit tersebut.
Meski sifatnya pengganti, manajemen memastikan keberadaan satelit itu tetap bakal berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Terlebih, transponder yang dibawa lebih besar ketimbang Telkom-1 yang memiliki sekitar 36 transponder.
Banyaknya transponder akan menentukan luasnya jangkauan pelayanan data TLKM. "Jangkauan Merah Putih bisa sampai Asia Selatan, sehingga dapat memperkuat bisnis kami di regional," imbuh Arief.
Namun, manajemen belum bisa mengungkapkan berapa target pendapatan dari bisnis satelit setelah Merah Putih Mengorbit. Sedikit gambaran, bisnis satelit masuk dalam segmen pendapatan jaringan.
Kuartal I 2018, pendapatan TLKM di segmen itu Rp 331 miliar. Angka itu naik sekitar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 302 miliar.
Merah Putih saat ini sudah berada di lokasi peluncuran SpaceX, Florida, Amerika Serikat (AS). Satelit yang dibangun dengan kolaborasi antara Space Systems Loral dan SpaceX itu dibangun sejak 2016, dan penyelesaiannya lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
Merah Putih memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News