Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) , anggota indeks Kompas100 ini, memproyeksi akan menutup kinerja tahunan dengan pertumbuhan pendapatan single digit.
Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan, perusahaan optimis pendapatan TLKM masih bisa bertumbuh. “Masih tumbuh, mungkin mid single digit,” katanya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (28/11).
Baca Juga: Mochtar Riady: Yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan tersingkirkan
Sampai kuartal III 2019, pendapatan TLKM tumbuh tipis 3,46% menjadi Rp 102,63 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski begitu TLKM mencatatkan kenaikan laba bersih 15,67% secara tahunan menjadi Rp 16,46 triliun per kuartal III-2019.
Hal ini sejalan dengan earnings before interest tax depreciation amortization (EBITDA) Telkom yang naik 11,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 50 triliun.
Adapun pendapatan Data, Internet & IT Services menjadi kontributor pendapatan terbesar, yakni 59,1%. Pendapatan segmen ini tumbuh 17,8% yoy menjadi Rp 60,6 triliun. Hal ini terutama didorong oleh perfoma bisnis mobile digital Broadband dan IndiHome yang terus meningkat.
Sementara untuk tahun depan, Ririek memprediksi pendapatan perusahaan bakal lebih baik dari capaian kinerja pendapatan pada tahun ini. “Enggak sampai dobel digit, tapi lebih baik dari tahun ini. Tergantung kondisi ekonomi juga kan,” tambahnya.
Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham-saham jawara markets caps
Ririek menambahkan, pendapatan dari sewa menara telekomunikasi juga akan meningkat seiring dengan adanya penambahan menara. Apabila mengacu laporan keuangan kuartal III 2019, pendapatan dari penyewaan menara sebesar Rp 914 miliar tumbuh 41,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 646 miliar.
Sekadar mengingatkan, baru-baru ini TLKM melalui anak usaha Mitratel menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 2.100 menara telekomunikasi milik ISAT, anggota indeks Kompas100.
“(Bisnis penyewaan menara) akan tumbuh, pertama kami menambah menara, kedua menara yang dibeli dari Indosat akan efektif mulai kuartal pertama tahun depan,” jelasnya.
Baca Juga: Operator harapkan insentif untuk bangun infrastruktur 5G
Adapun nilai transaksi pembelian 2.100 menara ini mencapai lebih dari Rp 4,44 triliun. Ririek mengaku TLKM sudah menyiapkan dana untuk pembelian menara telekomunikasi tersebut. “(sumber dananya) ada dari internal perusahaan, ada dari loan,” ucapnya.
Sayang, ia belum dapat menyampaikan komposisi sumber pendanaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News