CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.894   -106,00   -0,67%
  • IDX 7.262   -46,38   -0,63%
  • KOMPAS100 1.110   -7,48   -0,67%
  • LQ45 881   -5,76   -0,65%
  • ISSI 220   -1,24   -0,56%
  • IDX30 451   -3,25   -0,72%
  • IDXHIDIV20 542   -4,17   -0,76%
  • IDX80 127   -0,90   -0,71%
  • IDXV30 136   -1,55   -1,13%
  • IDXQ30 150   -1,11   -0,73%

TELE mau mencaplok distributor iPhone


Sabtu, 22 Desember 2012 / 08:27 WIB
TELE mau mencaplok distributor iPhone
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Jumat 10 September 2021, intip sebelum tukar valas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/01/2016


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Edy Can

JAKARTA. Peritel produk seluler, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) semakin getol mengumpulkan untung dari maraknya pengguna ponsel pintar alias smartphone.Salah satu caranya, emiten berkode TELE ini akan mengakuisisi satu perusahaan distributor iPhone di Indonesia.

Direktur Utama Tiphone Mobile Lily Salim menyebut,  pihaknya sedang memproses akuisisi salah satu distributor iPhone, dan sudah membuat nota kesepahaman atau MoU. “Tapi kami belum bisa menyebut berapa nilainya,” ujarnya, Jumat (21/12).

Menurutnya, perusahaan ini sudah mengantongi fasilitas pinjaman dari sindikasi perbankan nasional sebesar Rp 500 miliar. Pinjaman itu yang akan digunakan untuk melakukan akuisisi  yang ditargetkan rampung pada kuartal I tahun depan.

Lily memaparkan, marjin yang ditawarkan dari penjualan ponsel lebih tebal ketimbang penjualan voucer ponsel. Meskipun, dari sisi kontribusi masih kecil daripada voucer. "Akuisisi ini untuk mempertebal marjin kami secara rata-rata,” ujarnya.

Sekadar gambaran, Tiphone Mobile bergerak di bisnis distribusi produk operator selular. Perusahaan mengandalkan pendapatannya dari distribusi prepaid voucer untuk Telkomsel, Telkom Fleksi, dan XL. Selain juga menjadi peritel untuk beberapa merek ponsel, seperti Samsung, LG, Blackberry, Nokia, HTC, dan Tiphone yang merupakan merek sendiri.

Tiphone Mobile juga memiliki unit usaha yang bergerak di bidang layanan purna jual (after sales service) dan pengembangan konten. Kata Lily, produk iPhone itu nantinya akan ditawarkan kepada 175.000 reseller yang saat ini tersebar mulai dari Sumatera Utara, Batam, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Ambon, hingga Papua.

Target Rp 13 triliun

Lily berharap, nantinya penjualan iPhone bisa berkontribusi setidaknya 5% terhadap total penjualan 2012. “Memang kuenya kecil, tapi kami optimistis akan laku, bahkan di daerah sekalipun," ujarnya.

Hingga kuartal III-2012, perusahaan ini telah melego 1,3 juta ponsel. Tahun depan, diproyeksikan penjualan berkisar 1,5 juta-1,6 juta ponsel, termasuk smartphone.

Selama ini, pangsa pasar ponsel yang dijual TMI didominasi untuk segmen menengah ke bawah (feature phone). Porsi penjualannya mencapai 80%. Sedangkan, sisanya dari penjualan smartphone. “Tahun depan porsi terbesar masih dari feature phone, tapi penjualan smartphone mau kami coba tingkatkan menjadi 25%,” kata Lily.

Walau akan mendorong penjualan ponsel pintar, namun perusahaan tetap akan mengembangkan merek ponsel Tiphone. Adapun, secara total, porsipendapatan terbesar masih disumbang dari penjualan voucer prepaid selular, yaitu  berkontribusi 90%. Sementara penjualan ponsel, layanan purna jual, dan pengembangan konten hanya 10%.

Untuk memperkuat lini penjualan voucer, Tiphone Mobile pun bakal mengakuisisi satu distributor voucer Telkomsel pada 2013.  Corporate Secretary Tiphone Mobile, Semuel bilang, selain mengambil alih dua perusahaan tersebut, perusahaan juga akan fokus pada pengembangan jaringan distribusi, khususnya reseller. “Karena mereka ujung tombak penjualan voucer yang menjangkau semua daerah,” paparnya.

Perusahaan menargetkan bisa memiliki 300.000 reseller tahun depan. Dengan serangkaian rencana ekspansi itu, TELE pun memproyeksikan pendapatan tahun depan bisa mencapai Rp 13 triliun, atau naik 64,6% dari target tahun ini, Rp 7,9 triliun. Sedangkan, proyeksi laba bersih 2013 sebesar Rp 325 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×