Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas timah diperkirakan masih akan menanjak. Mayoritas indikator teknikal masih memberi sinyal penguatan.
Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, menguraikan, saat ini harga telah berada di atas garis moving averge (MA) 50, MA 100 dan MA 200, yang mengindikasikan penguatan.
Kemudian, indikator relative strength index (RSI) berada di level 59 juga menunjukkan sinyal serupa. Hanya indikator stochatic yang berada di area jenuh beli alias overbought level 97. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif level 21,5.
"Saya optimistis timah masih mampu menguat. Apalagi dollar AS masih tertekan," prediksinya, Rabu (18/4).
Ia menebak, pada Kamis (19/4), harga timah akan bergerak di kisaran US$ 21.230-US$ 21.500 per metrik ton. Kemudian sepekan berikutnya bisa melanjutkan penguatan ke rentang US$ 21.650-US$ 21.150 per metrik ton.
Asal tahu saja, mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (17/4) harga timah kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) naik 2,14% ke level US$ 21.475 per metrik ton. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya telah melesat 2,87%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News