Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terjatuh cukup dalam jelang testimoni perdana Ketua The Fed Jerome Powell, harga emas bergerak naik. Namun, emas diperkirakan belum sepenuhnya mampu melanjutkan penguatan. Sebagian besar indikator teknikal masih menunjukkan sinyal penurunan harga pada Kamis (1/3) nanti.
“Secara teknikal masih cenderung melemah dalam jangka pendek,” ujar Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures, Rabu.
Menurutnya, saat ini, harga emas masih berada di bawah garis moving average (MA) 50, yang mengindikasikan pelemahan dalam jangka pendek. Tetapi, untuk jangka menengah dan jangka panjang harga telah bergerak di atas garis MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) begerak di area negatif. Kemudian indikator stochastic berada di level 27 dan indikator relative strength index (RSI) di level 44.
Deddy menebak, Kamis (1/3), emas akan bergerak di rentang US$ 1.321,90-US$ 1.314,40 per ons troi. Kemudian sepekan berikutnya melanjutkan penguatan di kisaran US$ 1.336,30-US$ 1.311,10 per ons troi.
Sementara, Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka memperkirakan, besok (3/1), emas berpotensi berada di area US$ 1.310-US$ 1.332 per ons troi, dan sepekan di rentang US$ 1.306-US$ 1.340 per ons troi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (28/2) pukul 16.55 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Comex naik 0,22% ke level US$ 1.321,50 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News