kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Tekanan masih berat


Jumat, 11 Januari 2013 / 08:00 WIB
Tekanan masih berat
ILUSTRASI. Contoh dapur dengan keramik dinding minimalis. Foto: Instagram @japandi.interior


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kurs tengah USD/IDR Bank Indonesia (BI) melemah 0,26% dari 9.740 menjadi 9.715. Di pasar spot, pairing USD/IDR justru melonjak 2,11% menjadi 9.867. Harga di pasar spot ini merupakan harga tertinggi sejak 16 September 2009.

Destry Damayanti, ekonom Mandiri Group menduga, pelemahan tajam rupiah ini karena faktor eksternal. Resolusi fiscal cliff di awal tahun yang masih menggema, membuat permintaan USD di pasar spot melonjak. Tidak hanya rupiah yang terkena dampak, tetapi beberapa mata uang negara lain.

Menurut Destry, penguatan pairing ini merupakan penguatan sesaat saja. Adanya intervensi dari BI kemungkinan akan mampu menstabilkan nilai rupiah. Destry memperkirakan, hari ini kurs rupiah bisa menguat terbatas dan sangat sulit untuk menembus di bawah 9.800.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kekhawatiran capital outflow saat ini menahan potensi penguatan rupiah. Albertus berpendapat, BI sudah terlambat untuk melakukan intervensi. Albertus memprediksi, rupiah akan melemah di kisaran 9.825 – 9.900. Sedangkan, Destry memprediksi, rupiah masih akan tertekan di kisaran 9.800 – 9.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×