Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan terkoreksi pada hari ini (23/5). Di samping sentimen eksternal dari Amerika Serikat, secara teknikal tekanan jual membayangi IHSG.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan adanya sentimen negatif dari bursa global. Indeks DJIA dan S&P ditutup di teritori negatif setelah bergerak fluktuatif, tadi malam. Setelah menguat hampir 1% pada sesi awal, S&P dan Dow ditutup terkoreksi masing-masing 0,52% dan 0,83% di 15.307,17 dan 1.655,35.
Pelaku pasar kembali khawatir sebab Fed mempertimbangkan pengurangan program stimulus keuangan apabila perekonomian dan kondisi tenaga kerja AS membaik. "Sebelumnya Bernanke, Gubernur The Federal Reserves, menyatakan program stimulus (QE3) akan tetap berjalan hingga angka pengangguran turun menjadi 6,5%," kata David, Kamis (23/5).
Karena itu, David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan rentang support 5.110-5.160 dan resistance 5.240-5.260. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham SMCB, ASRI, BBTN, BKSL, APLN, TOTL, LSIP, KIJA dan juga DGIK.
Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, dari chart terlihat besarnya tekanan jual dibandingkan dorongan beli sehingga rentan koreksi. Terlebih bila sentimen bursa saham global tidak cukup mendukung. "Untuk itu, tetap cermati sentimen yang ada," kata Reza.
Ia memperkirakan perdagangan IHSG akan berada pada support 5.145-5.178 dan resistance 5.196-5.218. Menurut Reza, meski posisi low IHSG masih di atas target support 5.178, namun IHSG berhasil melampaui target perkiraan resisten di level 5.218, sehingga membuka kesempatan untuk profit taking.
Reza mengatakan saham BSDE, SSIA, ICBP dan juga DGIK bisa dipertimbangkan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News