Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (kode saham TLKM) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (30/5), di Hotel Fairmont, Jakarta. Adapun beberapa agenda dalam RUPS tersebut adalah rencana penggunaan laba bersih tahun buku 2022, jumlah dividen, integrasi IndiHome ke Telkomsel dan perubahan struktur perseroan.
Berdasarkan RUPST, pemegang saham memastikan dividen sebesar Rp16,6 triliun atau 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Dividen perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar 20% atau Rp4,2 triliun dialokasikan sebagai laba yang ditahan.
Bila dirinci, dividen pemegang saham akan mendapat Rp167,6 per lembar saham tersebut dan akan dibayarkan 5 Juli 2023 bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.
Hasil rapat juga menyetujui rencana perseroan untuk pemisahan segmen usaha (spin off) yang merupakan suatu transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan. Direktur Utama TLKM, Ririek Adriansyah menjelaskan, spin off didukung oleh 95% pemegang saham TLKM. “Spin off ini mendapat dukungan dari 95% pemegang saham TLKM,” ujar Ririek
Pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan “Five Bold Moves” dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN yang mendorong Telkomsel untuk fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B).
Rirek berharap, melalui spin off ini, TLKM akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya. ”Persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah. Selain itu, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B,” sambung Rirek.
Perubahan struktur
Selain tebar dividen dan spin off, RUPST Telkom juga merombak struktur perseroan. Hal ini dilakukan untuk membuat perseroan agar mampu bersaing dan menyukseskan langkah transformasi yang tengah dilakukan TLKM. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi hasil RUPST Tahun Buku 2022 antara lain Komisaris Utama/Komisaris Independen, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro; Komisaris Independen, Wawan Iriawan; Komisaris Independen, Bono Daru Adji; Komisaris Independen, Abdi Negara Nurdin; Komisaris, Arya Mahendra Sinulingga; Komisaris, Marcelino Pandin; Komisaris, Ismail; Komisaris, Rizal Mallarangeng; Komisaris, Isa Rachmatarwata; Komisaris, Silmy Karim.
Selain itu, ada juga nama dewan direksi setelah RUPST antara lain Direktur Utama, Ririek Adriansyah; Direktur Enterprise & Business Service, FM Venusiana R; Direktur Digital Business, Muhamad Fajrin Rasyid; Direktur Human Capital Management, Afriwandi; Direktur Keuangan & Manajemen Risiko, Heri Supriadi; Direktur Network & IT Solution, Herlan Wijanarko; Direktur Strategy Portfolio, Budi Setyawan Wijaya; Direktur Wholesale & International Service, Bogi Witjaksono; Direktur Group Business Development, Honesti Basyir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News