| Editor: Asnil Amri
TBIG akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun
JAKARTA. Untuk melancarkan bisnisnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berusaha mencari pendanaan baru. Kali ini TBIG berencana menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap dua sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun di kuartal kedua atau ketiga 2014.
Tenor yang diberikan sekitar 3 sampai 5 tahun. "Financing selalu menjadi kegiatan rutin," ungkap Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso, Kamis, (8/4).
PUB tahap kedua ini merupakan bagian dari obligasi yang TBIG terbitkan di awal tahun lalu sebesar Rp 4 triliun. Di situ, TBIG menunjuk HSBC Securities Indonesia, Indo Premier Securities, UOB KayHian Securities, dan NISP Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Helmy mengatakan, dana tersebut akan TBIG gunakan untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing utang yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 1,8 triliun. Kata Helmy, jumlah porsi utang rupiah dan dollarnya hampir setara.
Selain itu, TBIG juga akan menggunakan hasil dana obligasi ini sebagai anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Helmy bilang, pihaknya bisa menghabiskan capex sekitar Rp 700 miliar per kuartal.
Ini berarti, capex TBIG tahun ini berkisar di angka Rp 2,8 triliun. Sekadar informasi bahwa tahun lalu, TBIG menghabiskan capex Rp 2,9 triliun.
Selain itu, TBIG juga akan menerbitkan global bond yang bernilai US$ 500 juta. Ini dilakukan melalui anak usahanya di Singapura, TBG Global Pte. Ltd. TBIG akan memberikan kupon sebesar-besarnya 8% dengan tenor 5 sampai 7 tahun. Kata Helmy, pihaknya akan menerbitkan obligasi ini paling cepat di kuartal keempat 2014.
Dengan ini, berarti TBIG pun masih memiliki 3 sumber pendanaan. Pertama adalah debt program senilai US$ 2 miliar sindikasi dari 25 bank. Di situ, TBIG baru menggunakan sekitar US$ 1 miliar. Kedua yakni PUB Rp 4 triliun yang baru TBIG serap Rp 740 miliar. Ketiga, rencana global bond US$ 500 juta ini.
Helmy bilang, posisi EBITDA TBIG pada kuartal pertama masih kuat di angka Rp 2,3 triliun. "Walaupun sebagian besar untuk pembayaran pinjaman, kita juga memiliki sumber pendanaan untuk antisipasi apabila permintaan operator besar. Akuisisi sampai tingkat tertentu juga, dananya udah siap," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News