kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tawarkan obligasi, ini rencana bisnis Pyridam Farma (PYFA) tahun ini


Kamis, 07 Januari 2021 / 17:30 WIB
Tawarkan obligasi, ini rencana bisnis Pyridam Farma (PYFA) tahun ini
ILUSTRASI. Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 300 miliar.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 300 miliar. Berdasar Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (4/1), emiten dengan kode PYFA itu menawarkan suku bunga hingga 11,25% untuk oligasi dengan tenor waktu lima tahun. Dengan kata lain, obligasi PYFA akan jatuh tempo pada 14 Januari 2026.

Mengutip prospektus yang diunggah di Bursa Efek Indonesia (BEI), PYFA akan menggunakan mayoritas dana yang dihimpun atau sebesar 55% untuk pengembangan bisnis. Sementara itu 10% dana obligasi akan digunakan untuk pengembangan produk yang berkaitan dengan kesehatan. Adapun 35% dana obligasi lainnya akan digunakan untuk belanja modal.

Corporate Secretary PT Pyridam Farma Tbk Nadia Miranty Verdiana mengatakan, sepanjang tahun 2021 ini PYFA memang memiliki sejumlah rencana pengembangan bisnis. Di antaranya, penambahan area penjualan yang selama ini belum tercakup oleh perusahan. Selain itu, PYFA akan melakukan pembelian dan investasi atau akuisisi perusahaan dalam lini bisnis farmasi dan/atau distribusi untuk sinergi bisnis lebih lanjut.

Baca Juga: Saham-saham farmasi menghijau terkerek sentimen vaksin, mana yang menarik?

Adapun PYFA juga  akan mengembangkan produk-produk consumer health group, baik produk yang dikembangan PYFA maupun produk impor.

" Hal ini diselaraskan dengan rencana pembentukan beberapa anak perusahaan dan kantor perwakilan di luar Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1).

Selain didanai dari obligasi, PYFA juga mengusahakan sumber pendanaan lain. Misalnya, hasil operasional perseroan dan fasilitas pinjaman bank yang telah ada.

Langkah pengembangan bisnis PYFA di tahun 2021 mempertimbangkan kondisi industri farmasi yang masih akan melanjutkan peningkatan tahun ini.

" Diprediksi akan mengalami peningkatan CAGR 4% untuk sektor farmasi," imbuh Nadia kepada Kontan.co.id.

Di tahun 2021, saat tren masyarakat cenderung menjaga jarak, PYFA mulai memasuki perkembangan bisnis secara online yang dapat diakses melalui pasar e-commerce maupun sosial media.

Menurut Nadia, langkah ini diambil untuk meningkatkan awareness publik terhadap produk-produk consumer health dan  produk-produk suplemen yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ia mencontohkan, produk-produk D3-1000 yang baru dipasarkan pada bulan Januari ini.

Selain itu, ada juga produk-produk yang  berhubungan dengan pandemi Covid-19 seperti PCR swab dan rapid tes antigen. Begitu juga dengan berbagai produk ethical seperti branded generics  ataupun produk obat tergolong inovatif yang terus dilakukan pengembangan untuk mengikuti perkembangan di berbagai macam terapi area.

Selanjutnya: Pyridam Farma (PYFA) menawarkan obligasi Rp 300 miliar dengan bunga 11,25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×