kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Targetkan Yield Obligasi Negara 7,1% di RAPBN 2025, Pasar Obligasi Bergerak Dinamis


Minggu, 25 Agustus 2024 / 22:33 WIB
Targetkan Yield Obligasi Negara 7,1% di RAPBN 2025, Pasar Obligasi Bergerak Dinamis
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan yield obligasi selalu terkait erat dengan suku bunga. Saat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) semakin kuat, pemerintah Indonesia justru menetapkan target yield obligasi negara yang lebih tinggi.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah menargetkan yield Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 7,1%.

Target ini diperkirakan untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan besar pada tahun mendatang.

Baca Juga: Yield SBN Akan Bergerak di Rentang 6,4% sampai 6,6%

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai bahwa target ini ditetapkan berdasarkan kondisi pasar saat penyusunan RAPBN 2025.

Namun, jika dilihat dari kondisi pasar saat ini, yield obligasi berada pada kisaran 6,6% hingga 6,7%.

"Kondisi eksternal, terutama ketidakpastian terkait pemangkasan suku bunga oleh The Fed, menjadi faktor utama. Namun, kemungkinan besar The Fed akan memangkas suku bunga pada September ini," ujar Ramdhan kepada KONTAN, Minggu (26/8).

Ramdhan menjelaskan bahwa jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga, maka Bank Indonesia (BI) juga kemungkinan besar akan menurunkan suku bunganya. Hal ini akan menyebabkan harga obligasi naik.

Selain itu, peningkatan aliran dana dari investor asing ke pasar obligasi Indonesia akan meningkatkan likuiditas pasar, yang pada akhirnya dapat menekan yield turun dan mengurangi cost of fund yang harus dikeluarkan pemerintah.

Baca Juga: Rasio Utang Pemerintah Turun 38,68% pada Juli 2024

"Pada akhir tahun ini, saya memproyeksikan yield SBN tenor 10 tahun akan berada di level 6,5%. Sementara itu, kupon SBN juga akan menyesuaikan, namun tidak akan jauh berbeda dari kisaran 6,5%," tambah Ramdhan.

Pergerakan ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah menargetkan yield yang lebih tinggi dalam RAPBN 2025, dinamika pasar dan kebijakan moneter global, terutama keputusan suku bunga The Fed, akan sangat memengaruhi arah pergerakan yield di pasar obligasi domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×