Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beton siap pakai atau ready mixed concrete (RMC) bakal menjadi portofolio tambahan untuk pemasukan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
WTON memang baru mengoperasikan lini bisnis RMC tahun ini. RMC banyak digunakan untuk proyek infrastruktur jalan menggantikan material aspal. "RMC ditargetkan bisa berkontribusi 10% terhadap total pendapatan tahun depan," kata Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON kepada KONTAN, Rabu (14/12).
WTON sudah memperoleh kontrak penjualan beton siap pakai senilai Rp 1,3 triliun bulan ini untuk sebagian ruas tol Balikpapan-Samarinda. Tapi, ini baru kontrak tahap pertama. "Masih ada potensi memperoleh kontrak perpanjangan," ujar Puji.
Bahkan, ada peluang ruas tol sepanjang 99 kilometer (km) itu bakal menggunakan RMC produksi WTON. Selain kontrak dari ruas jalan tol tersebut, ada juga kontrak RMC senilai Rp 1,7 triliun dari proyek LRT Jakarta.
Tahun depan manajemen WTON menargetkan kontrak baru tumbuh sekitar 30% dari realisasi tahun ini, yang diproyeksikan mencapai Rp 6 triliun. Artinya, kontrak baru WTON tahun depan bisa mencapai Rp 7,8 triliun.
Realisasi kontrak Rp 6 triliun hingga akhir 2016 sejatinya telah melampaui target Rp 4,3 triliun. Selain karena tren ramainya perolehan kontrak baru jelang akhir tahun, hal ini juga bisa terjadi lantaran adanya segmen RMC. Guna menyambut prospek tahun depan, WTON juga tengah memproses perizinan pembangunan pabrik beton pracetak di Subang, Jawa Barat.
Pabrik yang akan berdiri di lahan 30 hektare (ha) ini berkapasitas 2,6 juta ton beton per tahun. Semula, target pembangunan pabrik kelar pada November 2016. Tapi, target ini meleset karena terganjal perizinan.
WTON juga menambah kapasitas produksi lewat pembangunan mobile plant berkapasitas 100.000 ton per tahun di Sulawesi Utara. Pembangunan mobile plant ini untuk menyuplai proyek jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News