Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) optimistis target kontrak baru yang pasang untuk tahun ini dapat tercapai. Asal tahu saja, emiten konstruksi BUMN ini membidik kontrak baru senilai Rp 24 triliun sepanjang tahun ini.
Direktur Human Capital and System ADHI Agus Karianto yakin dengan sejumlah tender yang diikuti, perusahaan pelat merah ini bisa meraih kontrak baru paling tidak senilai Rp 24 triliun atau tumbuh 20% dari kontrak yang dibukukan perusahaan pada tahun lalu.
"Masih tetap optimistis pada proyek-proyek kami. Tender-tender akan diikuti di triwulan III dan IV, yang kami harapkan tetap bisa tercapai sampai akhir tahun ini," kata dia, Selasa (25/5). .
Direktur Operasi 1 ADHI A. Suko Widigdo menambahkan, sejumlah tender yang diikuti ADHI antara lain proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) elevated ruas Cikunir-Ulujami (JORR Express) dan proyek MRT fase 2A CP202. ADHI juga baru mendapatkan pengerjaan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Paket 5A.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) bidik proyek konstruksi kereta api di Asia Tenggara
"Untuk tahun ini kami sedang ikut tender investasi untuk JORR express. Diharapkan tahun ini juga kami ikut pengadaan konstruksi untuk JORR Express," ungkap Suko.
ADHI juga telah memperoleh kontrak dan melakukan konstruksi proyek MRT CP201 dari Bundaran HI sampai Juanda. Progres saat ini sedang dilakukan pengerjaan Stasiun Thamrin-Sarinah dan berlanjut ke Stasiun Monas.
Sedangkan untuk proyek MRT CP202, ADHI sudah memasukkan proposal teknis pada bulan lalu. "Saat ini sedang dalam tahapan negosiasi untuk menyelesaikan proposal komersialnya. Kami harapkan di bulan Juli nanti mudah-mudahan sudah ada hasil negosiasi," ungkap Direktur Operasi 2 ADHI Pundjung Setya Brata.
Secara keseluruhan, hingga April 2021, ADHI sudah mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 3,6 triliun (di luar pajak). Perolehan tersebut setara 15% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 24 triliun di 2021.
Jika dirinci kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru per April 2021 meliputi lini bisnis konstruksi & energi sebesar 89%, properti sebesar 10% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 29%, jalan dan jembatan sebesar 29%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 42%.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 70%, BUMN sebesar 22%, sementara Swasta/Lainnya sebesar 8%.
Baca Juga: Laba bersih merosot di 2020, Adhi Karya (ADHI) absen bagi dividen
Sesuai penugasan ADHI pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015.
Sampai dengan 30 April 2021 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 84,47%. Rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut:
- Lintas Pelayanan 1 Cawang – Cibubur : 93,77%
- Lintas Pelayanan 2 Cawang – Kuningan – Dukuh Atas : 84,02%
- Lintas Pelayanan 3 Cawang – Bekasi Timur : 90,81%
- Depo : 42,74%
ADHI juga mendapatkan mandat dalam pengerjaan proyek strategis nasional pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh. Sampai dengan 5 Mei 2021, progres pelaksanaan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh secara keseluruhan telah mencapai 71,018% dengan rincian sebagai berikut:
- Seksi 1 Ruas Padang Tiji-Seulimeum (± 25 km) : 8,52%
- Seksi 2 Ruas Seulimeum-Jantho (± 6 km) : 79,80%
- Seksi 3 Ruas Jantho-Indrapuri (± 16 km) : 100% (operasional)
- Seksi 4 Ruas Indrapuri-Blang Bintang (± 14 km) : 100% (operasional)
- Seksi 5 Ruas Blang Bintang-Kuta Baro (± 8 km) : 2,79%
- Seksi 6 Ruas Kuta Baro-Baitussalam (± 5,2 km) : 70,65%
Selanjutnya: BRI tergusur dari posisi bank dengan aset terbesar di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News