Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana menargetkan penjualan batubara sebanyak 3 juta - 3,5 juta ton pada akhir 2012. Sampai dengan April 2012, anak usaha Baramulti Grup ini sudah membukukan penjualan sebesar 1,1 juta ton.
"Tahun 2013 akan meningkat lagi menjadi 5 juta - 5,5 juta ton dan pada 2014 diperkirakan bisa mencapai 7,5 juta - 8 juta ton," ujar Direktur Baramulti Suksessarana Erick Rahardja, Senin (15/10).
Meski tak menyebutkan potensi pendapatan yang bisa diraup perusahaan dengan jumlah produksi tersebut, namun Erick optimistis seiring membaiknya harga batubara, maka perseroan pun bakal membukukan pendapatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sejak 2009 hingga 2011 pertumbuhan pendapatan Baramulti mencapai 67%, yakni dari US$ 20 juta menjadi US$ 55,9 juta. Adapun perolehan pendapatan sejak Januari 2012 hingga April 2012 sebesar US$ 39,4 juta atau sudah melebihi setengah dari total pendapatan di 2011.
Sejalan dengan pendapatan, laba bersih perseroan pun memperlihatkan kinerja positif. Meski sempat merugi pada 2009 dan 2010 sebesar US$ 1,6 juta dan US$ 1,7 juta, namun pada 2011 perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 4,4 juta. Angka ini terus meningkat dengan capaian laba bersih selama empat bulan pertama 2012 sebesar US% 7,1 juta.
"Faktor kenaikan ini adalah mulai beroperasi secara komersialnya batubara Izin Usaha Pertambangan (IUP) Baramulti Suksessarana (BSSR) di Kalimantan Timur," ungkap Erick.
Baramulti Suksessarana memiliki dua lokasi pertambangan di Kalimantan. Pertama, IUP BSSR di Kalimantan Timur. Kedua lewat anak usaha PT Antang Gunung Meratus (AGM) di Kalimantan Selatan. Total cadangan dan sumber daya batubara AGM per 31 Mei 2012 masing-masing mencapai 59,6 juta ton dan 860,7 juta ton sedangkan BSSR sebesar 54,6 juta ton dan 207,4 juta ton.
Tata Power jadi strategic investor
Perusahaan yang akan menggelar IPO pada November 2012 ini juga telah melakukan kerja sama jual beli batubara dengan Khopoli Investment Ltd yang merupakan anak perusahaan energi asal India, Tata Power.
Kerjasama tersebut dilakukan melalui anak usaha Baramulti Saranasejahtera, yakni AGM. Pada perjanjian yang diteken 17 Juli 2012 itu, AGM sepakat menjual 13% dari total produksi batubaranya maupun BSSR setiap tahun kepada Khopoli. Selain itu, sebagai mitra strategis Khopoli juga memiliki opsi memiliki 26% saham BSSR.
Lantas, apakah Khopoli akan menjadi pembeli institusi pada penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Baramulti Saranasejahtera November ini?
"Opsi itu diambil atau tidak, kita lihat nanti setelah IPO selesai," kata Corporate Affairs Director Baramulti Saranasejahtera Geroad A Jusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News