kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantangan harga nikel hingga akhir tahun


Minggu, 14 Februari 2016 / 16:47 WIB
Tantangan harga nikel hingga akhir tahun


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perjalanan harga nikel masih penuh rintangan hingga akhir tahun ini. Kondisi ekonomi China yang masih mencatat perlambatan menjadi penahan laju penguatan harga nikel.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/2) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,96% ke US$ 7.820 per metrik ton. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak November 2015. Namun, dalam sepekan terakhir, harga nikel tergerus 4,16%.

"Ekonomi China masih terus melambat meski pemerintah sudah menerapkan berbagai strategi untuk memperbaiki kondisi ekonomi," papar Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim. Pada semester pertama tahun ini, Ibrahim menduga harga nikel hanya akan menguat tipis hingga US$ 8.000 - US$ 8.500 per metrik ton.

Saat ini produsen nikel terutama dari China telah berupaya mengurangi produksi agar pasokan tidak berlimpah. Namun demikian, kenaikan permintaan belum bisa dipastikan mengingat adanya perlambatan ekonomi global.

Baik Eropa, Jepang, China maupun AS tersu memberikan stimulus moneter untuk mendorong perekonomian. Namun, dampaknya kemungkinan baru akan terasa mulai semester kedua tahun 2016. Apalagi, beberapa negara baru akan menambah stimulus pada bulan Maret mendatang.

Ketika stimulus ekonomi menunjukkan hasil, Ibrahim memprediksi harga nikel hingga akhir tahun ini bisa melonjak ke US$ 10.000 per metrik ton. Memang, angka tersebut masih lebih buruk dari harga tertinggi tahun 2015 yang mencapai US$ 15.500 per metrik ton.

Hingga pertengahan pekan depan, Ibrahim memprediksi harga nikel akan terus menguat, apalagi setelah mencatat level terendah. Beberapa data ekonomi China akan mempengaruhi pergerakan harga nikel. Diantaranya data neraca perdagangan bulan Januari 2016 yang diperkirakan surplus 389 miliar yuan atau naik dari sebelumnya 382 miliar yuan. Lalu data inflasi bulan Januari yang diprediksi naik menjadi 1,9% dari sebelumnya 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×