Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berencana menjalankan klinik kesehatan sebagai kegiatan usaha baru. Oleh karenanya, emiten berkode saham DGNS itu akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar besok Rabu (20/8).
Asal tahu saja, DGNS merupakan perusahaan yang selama ini bergerak di bidang aktivitas pelayanan penunjang kesehatan yang melaksanakan kegiatan usaha laboratorium klinik.
Dalam keterbukaan informasi diungkapkan, DGNS membutuhkan modal awal sebesar Rp 4,08 miliar untuk penambahan kegiatan usaha baru ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai aktivitas operasional.
Oleh karena itu, kas dan setara kas DGNS akan berkurang hingga Rp 4,08 miliar, sementara aset tetapnya akan bertambah. Adapun pendapatan klinik DGNS diproyeksi akan mencapai Rp 3,01 miliar pada tahun 2022.
Baca Juga: DGNS Berinvestasi ke Startup Bioteknologi Senilai Rp 7,5 Miliar
"Dan meningkat lebih dari 35% setiap tahun," jelas Direktur Utama PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk Mesha Rizal Sini dalam keterbukaan informasinya, Senin (18/7).
Dilihat dari ringkasan kelayakan pasarnya, klinik baru yang nantinya terletak di Kota Bandung itu memiliki potensi yang positif.
Manajemen DGNS mengungkapkan, penduduk Kota Bandung per tahun 2021 mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa. DGNS juga sudah menyiapkan strategi pemasaran untuk memaksimalkan potensi pasar yang ada.
Di sisi lain manajemen DGNS menilai, kesehatan merupakan kebutuhan semua orang. Oleh karenanya bidang medis tidak pernah surut, salah satunya bisnis klinik. Bukan hanya orang sakit yang membutuhkan jasa klinik, tetapi juga orang yang ingin menjaga kesehatannya.
DGNS berkomitmen penambahan kegiatan usaha ini akan menciptakan nilai tambah bagi stakeholder perseroan. Adapun klinik yang akan dibangun merupakan salah satu contoh meningkatkan kualitas produk perseroan yang menyediakan jasa pelayanan laboratorium kesehatan pada awalnya.
Dengan adanya layanan baru ini, maka DGNS bermaksud memberikan jasa tambahan berupa layanan konsultasi dokter dan farmasi sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
"Dengan penambahan kegiatan usaha klinik, Perseroan berharap dapat menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat sekitar, dan yang paling utama adalah bagi pemegang saham perseroan," jelas dia.
Hingga penutupan perdagangan hari ini Selasa (19/7) saham DGNS turun 2,03% ke harga Rp 386 per saham. Apabila dilihat selama sebulan terakhir, sahamnya naik 23,72%. Dilihat sejak awal tahun atawa year to date (ytd) sahamnya masih turun 48,19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News