kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,47   7,12   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah kapasitas pabrik biodiesel di Kalsel, Sinar Mas Agro targetkan rampung 2021


Kamis, 05 Maret 2020 / 22:27 WIB
Tambah kapasitas pabrik biodiesel di Kalsel, Sinar Mas Agro targetkan rampung 2021
ILUSTRASI. Sinar Mas Agro (SMAR) akan menambah kapasitas pabrik biodiesel yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) akan menambah kapasitas pabrik biodiesel yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan sebesar 1.500 tons per hour (TPH).

Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food Pinta S. Chandra mengungkapkan, penambahan kapasitas ini ditujukan untuk mendukung program pencampuran bahan bakar nabati pemerintah Indonesia yang terus meningkat.

Baca Juga: Kembangkan pabrik refinery dan biodiesel, SMART tawarkan obligasi Rp 1 triliun

"Penambahan kapasitas pabrik biodiesel ini ditargetkan selesai pada 2021 dan dapat menyumbang pendapatan SMAR pada 2022," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/3). 

Sebagai informasi, emiten berkode saham SMAR ini memiliki dua kilang biodiesel yang masing-masing berkapasitas 300.000 ton per tahun. Kilang tersebut berlokasi di Marunda, Jakarta dan Tarjun.

Selain itu, SMAR juga akan meningkatkan kemampuan pabrik refinery demi menghasilkan produk berkualitas tinggi. Hal ini dilakukan dengan penambahan proses crude palm oil (CPO) washing dan penggunaan sistem vacuum ice condensing di refinery SMAR yang ada di Marunda-Jawa Barat, Belawan-Sumatra Utara, Surabaya-Jawa Timur, dan Tarjun-Kalimantan Selatan.

SMAR juga akan menambah polishing di refinery yang berlokasi di Tarjun. Pinta mengatakan, peningkatkan kualitas refinery ini ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada semester II-2020. "Dengan begitu dapat menyumbang pendapatan pada 2021," ucap dia.

Baca Juga: Terdampak virus corona, Gapki: Ekspor CPO juga perlu insentif untuk cegah penurunan

Dana untuk melakukan penambahan kapasitas biodiesel serta peningkatan kualitas refinery bersumber dari penerbitan obligasi. SMAR akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap I Tahun 2020 dengan nilai pokok Rp 1 triliun.  Ini adalah bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II SMART dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 3 triliun.

Berdasarkan prospektus SMAR, setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 51% atau sekitar Rp 510 miliar akan digunakan untuk belanja modal peningkatan kualitas refinery.

Sebagian anggaran belanja modal ini telah diambil dari kas internal SMART. Oleh karena itu, sebesar 61% dari sekitar Rp 510 miliar dana obligasi bakal digunakan untuk mengganti kas yang telah digunakan untuk ekspansi ini. Sementara sebesar 39% akan digunakan untuk penyelesaian belanja modal tersebut.

Kemudian, sisanya 49% dari Rp 1 triliun akan digunakan untuk membiayai sebagian belanja modal, yakni untuk penambahan kapasitas pabrik biodiesel.

Baca Juga: Eksportir CPO tak terganggu gejolak geopolitik di Timur Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×