Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) baru saja menyelesaikan rencana penambahan tiga unit kapal tanker di tahun ini. Secara total ada empat kapal yang direncanakan akan hadir. Satu kapal terakhir akan datang pada kuartal IV tahun 2018.
HITS sendiri mengganggarkan dana sekitar US$ 64 juta untuk penambahan kapal. Total kapal yang dimiliki HITS sekitar 55 unit kapal. Pendanaan dari aksi ini 70% dilakukan melalui pinjaman bank dan sisanya dari dana kas perusahaan.
Theo Lekatompessy, Komisaris Utama Hits mengatakan, dengan armada baru ini pendapatan hingga akhir tahun dapat bertumbuh minimal 15% hingga 20%. “Laba kami juga minimal akan tumbuh di angka tersebut,” ujar Theo saat ditemui di Jakarta, Jumat (5/10).
Berdasarkan laporan keuangan HITS semester I 2018, pendapatan tercatat meningkat 3,8% menjadi US$ 36,16 juta, dari US$ 34,91 juta di semester I-2017.
Disisi lain, beban usaha turun 19% menjadi US$ 5,05 juta di semester I-2018 ini dibandingkan dengan beban perusahaan di sepanjang semester I-2017 sebesar US$ 6,27 juta. Dus, laba bersih naik signifikan sebesar 151% menjadi US$ 7,5 juta. Di periode sama tahun lalu, HITS mencatatkan laba sebesar US$ 2,99 juta.
Theo menambahkan, tahun ini memang perolehan kontrak baru masih cukup minim. Terutama dari tender gas yang sama sekali belum ada kontrak tambahan baru sepanjang tahun 2018 ini. Hanya saja ini tidak berpengaruh cukup signifikan. Pengaruhnya cuma sebatas penambahan kapal yang tidak banyak karena model bisnis HITS yang hanya akan melakukan penambahan kapal saat sudah mendapatkan tender kontrak.
Menjamah pasar baru
Nah, di kondisi minim kontrak baru tersebut, menyebabkan HITS harus memutar cara agar mendapatkan kontrak lain diluar Indonesia. Theo mengatakan, saat ini target utama mereka adalah pasar negara berkembang, negara tetangga dan negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Salah satu negara yang sedang menjadi incaran dalam waktu dekat adalah Filipina dan Papua Nugini. Itu dikarenakan mereka adalah negara kepulauan besar yang sangat membutuhkan kapal dalam hal distribusi. “Realisasi ke negara tersebut kemungkinan akan terjadi di akhir tahun depan,” ujar Theo.
HITS membutuhkan waktu dalam proses mendapatkan kontrak dan masuk ke masa kerja dikarenakan butuh menyiapkan kapal yang sesuai dengan spesifikasi barang untuk didistribusikan. Adapun kapal saat ini sudah dedicated dengan spesifikasi kontrak. Dan, butuh waktu 18 bulan untuk membuat kapal sesuai kebutuhan.
HITS juga akan mencoba peluang baru dari kebijakan biodiesel 20% (B20). Permintaan distribusi produk baru ini diyakini akan meningkat. Disisi lain, spesifikasi kapal yang dapat mengangkut dan mencampur bahan bakar menjadi B20 saat ini belum tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News