Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
Rencana pembubaran ini bermula dari aset DIRE Ciptadana Properti Padjajaran yakni perhotelan Salak Padjajaran Hotel yang kegiatan usahanya terdampak pandemi virus corona.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Mei 2020 disebutkan aset tersebut sudah tidak beroperasi sejak 1 April 2020.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari dampak kerugian yang lebih besar akibat kurangnya penghasilan dari aset maka kegiatan operasional ditiadakan dan aset ditutup penuh. Sehingga pendapatan yang diterima oleh penyewa aset tidak ada.
Baca Juga: Prospek KIK DIRE dan Dinfra Ikut Tertekan Pandemi Corona
Adapun kontrak investasi kolektif DIRE ini sudah mulai ditawarkan pada 27 Desember 2018 dan hingga Juni 2020 memiliki dana kelolaan Rp 121,57 miliar. Di mana total unit beredar sebanyak 1,05 miliar unit.
Ciptadana AM sendiri masih memiliki produk DIRE lainnya, yakni DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia. Pada DIRE ini, asset portofolio utamanya adalah Solo Grand Mall.
Charisma memastikan, Solo Grand Mall saat ini tetap beroperasi dengan menerapkan protokol pencegahan virus corona.
“DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia sampai saat ini masih beroperasi dengan baik dan memberikan dividen kepada para pemegang unit penyertaan sesuai jadwalnya secara berkala,” pungkas Charisma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News