Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah merintis holding BUMN untuk indistri baterai melalui pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC). Namun, keberadaan entitas ini tak lantas membuat PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tancap gas masuk bisnis downstream.
Sebagai gantinya, INCO berencana untuk memproduksi limonit. "Kami memiliki beberapa cadangan mineral ini," ujar Presiden Direktur INCO Febriany Eddy, Rabu (8/9).
Asal tahu saja, limonit merupakan bijih nikel berkadar rendah. Mineral ini merupakan salah satu komponen utama pembuatan baterai listrik setelah melalui proses high pressure acid leaching (HAPL).
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) optimistis menggenjot produksi nikel di semester kedua
Tak menutup kemungkinan, limonit bakal diproduksi melalui fasilitas produksi milik perusahaan di Pomalaa. Sebab, fasilitas ini bakal manajemen fokuskan untuk memproduksi komponen bahan baku baterai.
Febriany belum bisa menyampaikan detil rencana tersebut, termasuk cadangan limonit dan nilai investasi pengembangan mineral ini. Yang terang, rencana bisnis pengolahan limonit sudah masuk dalam program ekspansi INCO lima tahun ke depan.
"Semua masih kami kaji, diharapkan tahun depan sudah ada kabar yang bisa kami sampaikan terkait rencana ini," imbuh Febriany.
Sebelumnya sempat beredar kabar jika INCO membuka peluang untuk masuk industri downstream sebagai bentuk hilirisasi bisnis. Namun, rencana ini belum masuk tahap pembicaraan dan rencana jangka panjang perusahaan.
Febriany menegaskan, perusahaan tetap akan berada di bisnis hulu atawa upstream. "Kami tidak akan beralih fungsi, fokus pada apa yang bagus dan baik serta menjadi keahlian kami," tegasnya.
Selanjutnya: Saham NIkel dan Otomotif Tersengat Lagi Euforia Mobil Listrik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News