kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Hanya Barang Konsumsi dan Ritel, Sektor Ini Juga Diuntungkan Momentum Ramadan


Selasa, 15 Maret 2022 / 20:15 WIB
Tak Hanya Barang Konsumsi dan Ritel, Sektor Ini Juga Diuntungkan Momentum Ramadan
ILUSTRASI. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Foto:KONTAN/Wuwun Nafsiah


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum bulan Ramadan dan Lebaran dapat menjadi sentimen positif bagi beberapa sektor bisnis. Perusahaan yang biasanya dianggap mendulang keuntungan pada momen keagamaan ini adalah sektor barang konsumsi dan retail.

Hal ini seiring dengan peningkatan permintaan terhadap produk-produk yang dijual para perusahaan tersebut. 

Sebagaimana diketahui, masyarakat Indonesia biasanya membuat parsel, kue lebaran, dan membeli pakaian baru untuk menyambut perayaan Idul Fitri.

Akan tetapi, di tahun ini, ada sejumlah sentimen negatif yang membayangi kedua sektor tersebut. Mulai dari rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% dari 10% mulai April 2022, lalu kenaikan harga komoditas yang dapat meningkatkan ongkos produksi, serta daya beli masyarakat yang belum benar-benar pulih.

Analis FAC Sekuritas Indonesia Patrick Jorghy Manek mengatakan, meski diliputi sentimen negatif, sektor barang konsumsi dan retail masih berpotensi akan diuntungkan menjelang Lebaran. Pasalnya, secara historis, momen Lebaran memang meningkatkan permintaan atau tingkat konsumsi masyarakat.

Lebih lanjut, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia bulan Februari 2022 memang menurun menjadi 113,1 dari 119,6 di Januari 2022. Hal ini disebabkan adanya gelombang Covid-19 lanjutan yang membuat pembatasan kegiatan kembali diperketat sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Ramadan Sebentar Lagi, Berikut Sektor Bisnis yang Bakal Diuntungkan

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan saat ini, maka kondisinya sudah berbeda. Hal tersebut terlihat dari kasus Covid-19 yang mulai melandai, adanya vaksin booster tahap 3, dan pelonggaran kebijakan penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

"Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat sehingga akan mempercepat pemulihan ekonomi dan nantinya akan berefek positif terhadap penghasilan ataupun daya beli masyarakat," kata Patrick saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/3).

Di samping itu, data penjualan retail Indonesia juga memperlihatkan perbaikan dengan pertumbuhan sebesar 15,2% pada Januari 2022. 

Menurut Patrick, penguatan ini didorong oleh rebound yang sangat kuat dari penjualan pakaian, makanan, minuman, serta tembakau.

Selain sektor barang konsumsi dan retail, emiten poultry, telekomunikasi, dan infrastruktur jalan tol juga berpotensi memperoleh keuntungan dari momentum Ramadan dan Lebaran. Untuk poultry, permintaan terhadap ayam dan daging berpotensi mengalami peningkatan.

Untuk telekomunikasi, secara historis terjadi peningkatan permintaan data di momen Lebaran. 

"Kemudian, perusahaan jalan tol juga berpotensi mendapat keuntungan di tengah pelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah sehingga berpotensi memacu lalu lintas mudik yang melonjak," ucap Patrick.

Baca Juga: Trafik pengunjung Naik, Simak Rekomendasi Sektor Ritel dari Mirae Asset Sekuritas

Oleh sebab itu, saham PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dapat dicermati. 

Patrick menyarankan buy on weakness dengan target harga JPFA di Rp 1.800 per saham, CPIN Rp 6.150, MAIN Rp 800, TLKM Rp 4.800, dan JSMR Rp 3.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×