Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak bersemangat, rupiah di pasar spot tak sanggup menahan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Kamis (12/3), rupiah spot ditutup di level Rp 14.522 per dolar AS.
Alhasil, untuk hari ini saja, mata uang Garuda tersebut sudah melemah 148 poin atau 1,02% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.374 per dolar AS.
Posisi ini kian mendekati level terburuk rupiah yang tercatat pada 22 Mei 2019. Kala itu, mata uang Garuda tersebut ada di posisi Rp 14.525 per dolar AS.
Posisi rupiah yang kian tak bertenaga ini sejalan dengan mata uang di kawasan. Hingga pukul 16.10 WIB, Won Korea Selatan dan peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,05%. Nah, posisi berikutnya diisi oleh rupiah.
Baca Juga: Rupiah spot kian tertekan, mendekati level terburuk dalam 10 bulan
Posisi berikutnya menyusul rupee India dan ringgit Malaysia yang masing-masing melemah 0,75% dan 0,70% terhadap the greenback.
Yen Jepang tetap menjadi menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang bergerak positif terhadap dolar AS setelah menguat 0,93%.
Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, pelemahan rupiah dipicu oleh kekhawatiran investor setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa kini virus corona alias Covid-19 merupakan pandemi.
Walau sejumlah bank sentral siap menggelontorkan stimulus, namun hal tersebut masih belum cukup menghapus keraguan pasar terhadap dampak virus corona di pasar global.
Baca Juga: Lewat tengah hari, rupiah tembus ke atas Rp 14.500 per dolar AS
"Terlebih setelah Presiden Donald Trump mengumumkan larangan bagi pelancong dari 26 negara Eropa memasuki AS selama sebulan,' kata dia.
Karena belum ada sentimen yang cukup positif untuk menopang pergerakan rupiah, Ibrahim pun masih memprediksi, mata uang Garuda tersebut melemah. "Dalam perdagangan besok, rupiah masih akan melemah ke Rp 14.500-Rp 14.550 per dolar AS," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News