Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatatkan kenaikan pendapatan, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) harus mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2023. Hal itu disebabkan oleh pos nilai investasi BUKA yang berbalik negatif.
BUKA mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 971,02 miliar per Maret 2023. Nilai tersebut berbalik dari laba bersih Rp 14,55 triliun pada Maret 2022.
Emiten teknologi ini juga mencatatkan rugi usaha senilai Rp 1,17 triliun pada Kuartal I-2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Bukalapak masih membukukan laba usaha sebesar Rp 14,42 triliun.
Hal ini disebabkan oleh rugi investasi yang belum dan sudah terealisasi BUKA sebesar Rp 783,73 miliar di Maret 2023. Posisi tersebut berbalik dari laba senilai Rp 15,49 triliun per Maret 2022.
Baca Juga: Lebaran 2023, Blue Bird (BIRD) Lihat Peluang di Luar Jadetabek dan Area Bandara
Kendati begitu, Bukalapak mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 1 triliun. Nilai tersebut tumbuh 27,68% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 787,91 miliar per Maret 2022.
Adapun berapa beban yang ditanggung Bukalapak tercatat mengalami penurunan. Misalnya beban umum dan administrasi turun 61,05% secara tahunan menjadi Rp 398,75 miliar.
Beban penjualan dan pemasaran BUKA sepanjang kuartal I-2023 tercatat menyusut 53,88% YoY menjadi Rp 151,57 miliar. Namun beban pokok pendapatan BUKA meningkat 47,31% menjadi Rp 750,6 miliar.
Sementara itu jumlah aset Bukalapak sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 26,52 triliun. Nilai tersebut turun 3,22% secara tahunan dari Rp 27,40 triliun di 31 Desember 2022.
Liabilitas BUKA tercatat meningkat 3,69% dari Rp 907,92 miliar di akhir 2022 menjadi Rp 941,49 miliar. Ekuitas Bukalapak tercatat turun 3,45% dari Rp 26,49 triliun menjadi Rp 25,58 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News