Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Chitose Internasional Tbk (CINT) terbilang kurang memuaskan di tahun 2020. Di tahun lalu, penjualan bersih dan laba bersih emiten produsen furnitur ini turun.
Sebagai informasi, penjualan bersih CINT turun 18,84% (yoy) menjadi Rp 330,67 miliar pada tahun lalu. Di saat yang sama, laba bersih CINT merosot 84,88% (yoy) menjadi Rp 1,06 miliar.
Sekretaris Perusahaan Chitose Internasional Helina Widayani mengatakan, pandemi Covid-19 cukup menekan kinerja bisnis CINT sepanjang tahun lalu. Ini mengingat keberadaan pandemi mengurangi permintaan terhadap produk furnitur. “Situasi pandemi menurunkan penjualan ritel kami,” kata dia, Rabu (24/3).
Baca Juga: Pelaku usaha furnitur berjibaku garap pasar ekspor
Mengutip data laporan tahunan CINT, penjualan produk furnitur CINT di sejumlah segmen memang turun signifikan. Misalnya, penjualan CINT untuk segmen hotel, banquet, dan rumah makan turun 43,37% (yoy) menjadi Rp 105,65 miliar. Kemudian penjualan untuk segmen kursi lipat turun 37,92% (yoy) menjadi Rp 126,15 miliar.
Namun, CINT masih mampu membukukan pertumbuhan penjualan dari segmen rumah sakit yakni mencapai 683,95% (yoy) menjadi Rp 41,16 miliar di tahun lalu.
Memasuki tahun 2021, manajemen CINT menargetkan penjualan bersih bisa mencapai Rp 347,20 miliar serta laba bersih sebesar Rp 20,80 miliar. CINT juga memberi sinyal untuk lebih memaksimalkan penjualan ekspor di tahun ini.
Helina bilang, tahun lalu penjualan ekspor CINT berkontribusi 6% dari total penjualan bersih perusahaan tersebut. Adapun Jepang menjadi kontributor utama penjualan ekspor CINT yakni sebesar 80%.
Perusahaan ini juga memproyeksikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,6 miliar di tahun 2021. Sayangnya, Helina belum bisa membeberkan rencana penggunaan capex tersebut. “Penjelasan lebih detail akan kami sampaikan saat RUPS dan public expose,” katanya.
Asal tahu saja, di tahun 2020 lalu CINT menargetkan capex sebesar Rp 8 miliar, namun jumlah yang terserap baru mencapai Rp 3 miliar. Belanja modal CINT di tahun lalu ditujukan untuk pengembangan produk nursing bed dan HBR serta peningkatan produktivitas dan rehabilitasi mesin produksi.
Selanjutnya: Penjualan dan laba bersih Chitose Internasional (CINT) lesu di tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News