Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di tahun 2016 melejit. Emiten pelat merah ini meraih laba Rp 1,01 triliun, naik 161,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 625,04 miliar.
Pencapaian tersebut melampaui target yang ditetapkan perusahaan, yaitu Rp 750 miliar. Kinerja WIKA yang gemilang di tahun 2016 ditopang oleh penjualan Rp 15,67 triliun, naik dari penjualan di 2015, yaitu Rp 13,62 triliun.
Angka tersebut belum termasuk pendapatan KSO (kerjasama operasi). Jika termasuk KSO, penjualan WIKA bisa mencapai target tahun 2016, yaitu Rp 17,29 triliun.
Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi Wongso Suwarno menyampaikan, perusahaannya menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp 25,75 triliun atau naik 48% dibandingkan target 2016. "Tentunya target ini ditopang oleh proyek-proyek yang telah didapat," ujar Suradi kepada KONTAN, Kamis (23/2).
Proyek tersebut di antaranya adalah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, HSR Jakarta-Bandung, LRT Jakarta dan jalan tol Serang-Panimbang. Nilai proyek-proyek ini di atas Rp 5 triliun.
Sementara Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menyampaikan, tahun ini pihaknya menargetkan kontrak sebesar Rp 103 triliun atau naik 24% dari kontrak tahun 2016 yang sebesar Rp 83 triliun. Kontrak baru ditargetkan sebesar Rp 43,25 triliun dan carry over dari 2016 sebesar Rp 59,69 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru diproyeksikan berasal dari kontribusi kontrak pemerintah 29,8%, BUMN 30% dan swasta 40,2%. "Kontrak baru yang dikantongi WIKA di Februari ini mencapai Rp 9,38 triliun atau 21,71% dari target kontrak baru di 2017," ujar dia.
Bintang menyampaikan, WIKA menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp 1,22 triliun tahun ini. Jumlah itu naik 20,45% dari tahun lalu.
Kepala Riset Mega Capital Indonesia Danny Eugene memprediksi, kinerja WIKA di 2017 akan mengkilap. Faktor penopangnya adalah rekor kontrak baru sebesar Rp 54,8 triliun pada 2016 serta keterlibatan WIKA dalam proyek besar seperti HSR Jakarta-Bandung, MRT Kota Lebak Bulus dan LRT Kelapa Gading-Velodrome. "Tentunya hal ini akan jadi katalis positif utama," kata Danny.
WIKA telah menganggarkan capital expenditure (capex) Rp 12 triliun untuk mengerjakan sejumlah proyek besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News