Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Dari 2.843 unit alat berat yang berhasil terjual, 1.194 unit atau 42% di antaranya dijual ke sektor pertambangan dan 853 unit dijual ke sektor konstruksi. Sebanyak 16% atau 455 unit merupakan penjualan ke sektor kehutanan dan 12% sisanya merupakan penjualan ke sektor agribisnis.
Untuk diketahui, pada awal 2019 emiten penghuni indeks Kompas100 ini optimis dapat menjual 4.000 unit alat berat. Namun, pada Agustus 2019 UNTR merevisi target ini menjadi 3.600 unit.
Pada November 2019, UNTR kembali merevisi target penjualan menjadi 3.200 alat berat. Terakhir, UNTR menargetkan menjual 2.900 unit–3.000 unit alat berat pada tahun 2019.
Selain itu, UNTR juga memangkas target penjualan emas dari tambang Martabe. Jika tahun lalu UNTR menargetkan menjual 400.000 ons emas, maka tahun ini UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas.
Baca Juga: Industri batubara masih loyo, United Tractors (UNTR) memilih bersikap realistis
Ari mengatakan, hal ini karena emas yang dikeruk pada tahun ini diambil pada lapisan yang lebih dalam. Biasanya, kandungan (grade) emasnya akan lebih rendah,
“Sehingga sekalipun jumlah material (ore) yang diproses sama/sesuai dengan kapasitas processing plant, maka produksi emasnya akan lebih rendah,” pungkas Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News