Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mengaku belum bisa banyak berekspansi pada tahun ini. Hal itu karena produsen minuman beralkohol tersebut, masih menunggu kepastian hukum terkait produk minuman beralkohol. Karena itulah, tahun ini, MLBI lebih banyak fokus berinovasi untuk mendorong kinerja.
Presiden Direktur MLBI, Michael Chin mengatakan, dalam waktu dekat, perusahaan akan meluncurkan produk baru. "Sebagai bentuk inovasi, kami menyiapkan tiga produk baru yang akan diluncurkan tahun ini," ujar dia saat ditemui KONTAN di kantornya, Kamis (23/6) pekan lalu.
Namun Michael belum membocorkan jenis produk itu. Yang jelas, MLBI masih fokus memperbesar pasar minuman bir dan minuman non alkohol. "Kami ingin mencari pangsa pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri atau di luar negeri," kata dia.
Belum lama ini, MLBI meluncurkan inovasi minuman bebas alkohol dengan kategori baru, yakni minuman malt berkarbonasi bermerek Bintang 0,0%. Produk ini diproduksi berbeda dengan kategori bir.
Bintang 0,0% tak melibatkan proses fermentasi dalam pembuatannya. Selain Bintang 0,0%, MLBI memproduksi minuman bersoda Green Sands dan Fayrouz. MLBI memang berikhtiar menambahkan kontribusi segmen non alkohol.
Maklum, regulasi pemerintah yang membatasi produksi, distribusi dan konsumsi minuman beralkohol 1% sampai 55% di minimarket membuat penjualan MLBI menyusut.
Tahun lalu, segmen non alkohol menyumbang 9% dari total pendapatan. Adapun di tiga bulan pertama tahun ini, jumlah itu meningkat menjadi 13%. Dia menargetkan produk non-alkohol berkontribusi di atas 13%.
MLBI ingin memperluas kapasitas pabrik bir di Mojokerto. Namun, ekspansi itu masih harus tertunda. "Kami tahan dulu ekspansi, sambil menunggu kepastian usaha," tutur Michael.
Tahun lalu, pendapatan MLBI menyusut 10% dari sebelumnya Rp 2,99 triliun menjadi hanya Rp 2,7 triliun. Selain itu, operating profit turun 18% dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 940 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News