kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Indonesian Tobacco (ITIC) bidik pertumbuhan kinerja 10%


Senin, 19 April 2021 / 06:10 WIB
Tahun ini, Indonesian Tobacco (ITIC) bidik pertumbuhan kinerja 10%


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tembakau iris, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba tumbuh 10% year on year (yoy) di sepanjang tahun ini.

Direktur Utama Indonesian Tobacco, Djonny Saksono mengatakan di tahun lalu ITIC sudah mengalami peningkatan kinerja yang lumayan tinggi dengan rincian pendapatan meningkat 34,7% yoy dan laba bersih meningkat sampai 187% yoy.

Di tahun 2021 ini ITIC tetap optimistis kinerja bisa meningkat untuk perolehan pendapatan maupun laba bersih.

"Target pertumbuhan kami di tahun 2021 ini adalah 10% top line dan bottom line," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/4).

Baca Juga: Pendapatan Indonesian Tobacco (ITIC) naik 34,7% pada 2020, berikut pendorongnya

Djonny mengungkapkan tren penjualan di kuartal I 2021 hampir menyerupai tren di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di tahun ini, ITIC optimistis dapat meningkatkan volume penjualan karena didorong oleh permintaan produk yang kuat serta pergeseran preferensi konsumen terhadap produk rokok tembakau iris sebagai konsekuensi dari kenaikan cukai rokok.

Di sisi lain, ITIC akan terus memperkuat jaringan distribusinya. Saat ini posisi pangsa pasar ITIC yang kuat adalah di wilayah Papua Barat, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Selain itu, di tahun lalu ITIC menggarap tiga wilayah baru yakni Lampung, Tanjung Pinang, dan Banjarmasin.

"Strateginya adalah kami rajin meratakan distribusi sampai ke kios kios kecil dan kami rajin melakukan promosi di sana. Selain dari itu, di bagian produksi kami juga selalu menjaga konsistensi daripada kualitas produk," kata Djonny.

Selain itu, Djonny memaparkan, Indonesian Tobacco akan terus berupaya semakin efisien. Di tahun ini, ITIC belum berencana melakukan ekspansi pabrik karena sejauh ini kapasitas terpasang masih cukup.

Baca Juga: Laporan Keuangan PT Indonesian Tobacco Tbk.

Untuk menunjang seluruh agenda bisnis tersebut, Indonesian Tobacco telah menyiapkan belanja modal di tahun ini senilai Rp 10 miliar untuk sejumlah keperluan.

Djonny memerinci, capex tersebut akan digunakan untuk  perawatan serta perbaikan (maintenance) mesin yang ada  dan sedikit peremajaan peralatan produksi yang harus diganti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×