Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) terus menggeber kinerjanya sepanjang tahun 2021 seiring potensi naiknya penjualan alat berat perusahaan tersebut.
Berdasarkan materi paparan publik, distributor alat berat merek Hitachi tersebut membidik total pendapatan sebesar US$ 359,42 juta sepanjang tahun fiskal 2021. Adapun laba bersih perusahaan di periode yang sama dipatok sebesar US$ 31,75 juta.
Dwi Sasono, Direktur Hexindo Adiperkasa mengatakan, proyeksi pendapatan dan laba bersih tersebut didasari oleh penjualan alat berat HEXA yang berpeluang moncer di tahun ini. HEXA pun menargetkan penjualan alat berat di tahun ini bisa melebihi 1.500 unit.
Sekadar perbandingan, tahun lalu HEXA merealisasikan penjualan alat berat sebanyak 1.266 unit. Adapun di kuartal kedua tahun 2021 yang berlangsung pada April-Juni lalu, HEXA menjual 428 unit alat berat.
Rinciannya, penjualan ekskavator untuk sektor agro tercatat sebanyak 137 unit (38%), forestry 90 unit (25%), pertambangan 88 unit (24%), konstruksi 48 unit (13%), lain-lain 1 unit (1%), serta wheel loader 8 unit, mini ekskavator 53 unit, dan articulated dump truck 3 unit.
Baca Juga: Harga saham HEXA melejit 11,74% pada akhir perdagangan bursa Jumat (17/9)
“Tahun 2021, sektor yang dominan adalah agro dan forestry di mana keduanya bisa saling berebut posisi. Kemudian urutan ketiga adalah pertambangan, terutama nikel. Lalu diikuti oleh konstruksi,” ungkap dia dalam paparan publik virtual, Jumat (17/9).
Penjualan alat berat HEXA di sektor pertambangan memang diprediksi meningkat. Pasalnya, harga sejumlah komoditas tambang memang sedang dalam tren meningkat sepanjang tahun ini, salah satunya nikel.
Permintaan alat berat dari industri tambang nikel dipandang HEXA cukup tinggi saat ini. Pihak HEXA sendiri sudah memiliki beberapa kontrak eksisting penjualan alat berat dengan pelanggan yang familiar dengan sektor tambang nikel.
Walau begitu, HEXA juga membuka diri terhadap pencarian pelanggan baru di sektor pertambangan nikel tersebut.
“Kami memiliki mapping dengan pelanggan loyal yang punya kontrak dengan Hexindo. Kami juga sesuaikan permintaan dengan kapasitas produksi pabrik,” tandas Dwi.
Selanjutnya: HEXA Bidik Penjualan Alat Berat 1.600 Unit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News