kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.100   3,72   0,05%
  • KOMPAS100 1.061   -1,72   -0,16%
  • LQ45 834   -1,37   -0,16%
  • ISSI 215   0,49   0,23%
  • IDX30 426   -0,57   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,85   0,17%
  • IDX80 121   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 125   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 142   0,06   0,05%

Tahun Ini harga minyak tertolong keputusan OPEC


Selasa, 27 Desember 2016 / 20:59 WIB
Tahun Ini harga minyak tertolong keputusan OPEC


Reporter: Namira Daufina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pergerakan harga Minyak mentah WTI sepanjang 2016 terbilang positif. Salah satu pendongkrak utamanya datang dari keputusan OPEC untuk pangkas produksi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (27/12) pukul 17.24 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange naikĀ 0,34% ke level US$ 53,20 per barel dibanding hari sebelumnya. Sejak akhir tahun 2015 harga minyak WTI tercatat sudah menguat sebesarĀ 19,30%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, laju kenaikan minyak semakin signifikan setelah keputusan OPEC pada November 2016 lalu yakni pemangkasan produksi yang akan dimulai tahun 2017 mendatang. Para produsen OPEC sepakat untuk memangkas produksi sebanyak 1,2 juta barel per hari atau dengan target produksi hanya di kisaran 32,5 juta-33 juta barel per hari dari sebelumnya yang bisa mencapai 33,64 juta barel per hari.

Selain sentimen yang datang dari OPEC, dukungan lainnya bagi harga juga datang dari laporan produksi minyak mentah China sepanjang Januari - November 2016 yang turun 6,9% menjadi 4 juta barel per hari dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Maka wajar ketika suku bunga The Fed naik 25 bps tengah bulan Desember 2016 lalu harga minyak tidak terkena dampak yang signifikan dan cenderung mampu bertahan akibat kuatnya fundamental," jelas Deddy.

Jejeran katalis ini juga yang mampu membawa harga minyak WTI menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2015 lalu di level US$ 53,94 per barel pada 13 Desember 2016 lalu. Selain juga saat itu terjadi aksi bargain hunting pelaku pasar sebelum keputusan suku bunga The Fed dirilis. Ditambah lagi Rusia memastikan akan ikut bergabung dengan siap memangkas produksinya sebesar 300.000 barel per hari.

Menurut Deddy harga minyak WTI tidak akan kembali menyentuh level terendahnya setidaknya sejak dalam 12 tahun terakhir di US$ 35,73 per barel yang dicapai pada 20 Januari 2016 lalu. "Itu terjadi pasca sanksi larangan ekspor minyak Iran dicabut dan pasar kembali digempur pasokan yang tinggi," jelas Deddy.

Dengan langkah pemangkasan produksi OPEC, maka faktor negatif akan mampu diredam meski koreksi tetap bisa terjadi namun setidaknya tidak akan terpuruk separah kuartal-I 2016 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×