kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Tahun depan, belanja modal Waskita Karya (WSKT) naik sekitar 5%-10%


Senin, 02 Desember 2019 / 13:37 WIB
Tahun depan, belanja modal Waskita Karya (WSKT) naik sekitar 5%-10%
ILUSTRASI. Proyek Tol Jakarta-Cikampek Elevated milik Waskita Karya Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2020, emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) merencanakan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan akan tumbuh 5%-10% dari tahun ini. Adapun pada tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal senilai Rp 20 triliun-Rp 22 triliun.

Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya Tbk Shastia Hadiarti menjelaskan alokasi belanja modal tahun depan sebagian besar masih akan digunakan untuk membangun jalan tol, sama seperti di tahun ini.

"Investasi jalan tol yang dibiayai oleh capex Waskita tersebut memberikan sumbangan recurring income bagi perusahaan," jelas Shastia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/12).

Baca Juga: Langkah Waskita (WSKT) terapkan digitalisasi industri 4.0 dinilai sudah tepat

Melansir laporan keuangan perusahaan pada kuartal III-2019, pendapatan berulang (recurring income) dari pendapatan jalan tol tercatat tumbuh signifikan 700,18% yoy dari Rp 44,07 miliar menjadi Rp 352,64 miliar.

Sampai saat ini tercatat ada 11 ruas tol milik WSKT yang sudah beroperasi dan menyumbang sekitar 2% dari total pendapatan usaha. 

Shastia menambahkan sebagian ruas tol tersebut mulai beroperasi pada tahun 2018, sehingga pendapatannya sedang dalam tahap bertumbuh.

Selain jalan tol, Shastia mengatakan segmen usaha realty dan energi juga menjadi sumber recurring income bagi WSKT.

"Ke depannya, WSKT menargetkan kontribusi recurring income yang lebih besar untuk mencapai keseimbangan portofolio pendapatan," ujar Shastia.

Melansir laporan keuangan perusahaan pada kuartal III-2019, WSKT mengantongi pendapatan sebesar Rp 22,01 triliun. Jumlah tersebut turun 39,25% secara tahunan (yoy) dari Rp 36,23 triliun pada kuartal III-2018. 

Baca Juga: Rogoh Rp 230 miliar, pabrik baja Waskita (WSKT) siap operasi awal Desember

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan dari jasa konstruksi yang turun 41,64% yoy dari Rp 34,7 triliun menjadi Rp 20,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×