Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tahun depan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 4 triliun, lebih kecil dari tahun ini yang sebesar Rp 5,4 triliun. Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan Jasa Marga mengatakan, capital expenditure tahun depan lebih kecil karena beberapa proyek tol garapan JSMR sudah akan beroperasi di tahun ini.
Di tahun ini, lima proyek jalan tol diharapkan sudah bisa beroperasi, yakni JORR W2 Utara, Bogor Ringroad 2A, Semarang-Solo sesi Ungaran-Bawean, Gempol-Pasuruan, dan Gempol-Pandaan.
Dia menjelaskan, sebesar 70% belanja modal JSMR akan diperoleh dari pendanaan eksternal, baik dari pinjaman perbankan maupun obligasi. Sementara sisanya dari kas internal. "Kami masih ada opsi menerbitkan sisa obligasi," ujarnya. JSMR saat ini tengah bernegosiasi untuk mendapat utang segar Rp 2,8 triliun untuk tahun depan.
Reynaldi memperkirakan, masa puncak investasi JSMR akan berada pada tahun 2017 mendatang. Pada masa itu, kesembilan proyek jalan tol JSMR diperkirakan akan beroperasi penuh. Sehingga, pendapatan perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 12 triliun. Tahun ini, pendapatan jalan tol JSMR diharapkan bisa mencapai Rp 7 triliun. Sementara di tahun depan, JSMR membidik pendapatan Rp 8 triliun.
Pada masa puncak investasi pada tahun 2017, debt to equity ratio (DER) perusahaan diperkirakan bakal melambung hingga 2,75 kali. Namun, itu masih dalam batas aman dari batas perjanjian oleh kreditur dengan DER maksimal 5 kali.
Untuk pendanaan, JSMR mengklaim masih memiliki ruang investasi sebesar Rp 20 triliun untuk menggarap proyek baru di infrastruktur. Sehingga, kapasitas investasi JSMR masih cukup besar. Jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol JSMR juga terus meningkat diiringi dengan adanya kenaikan tarif tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News