kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Syailendra rilis reksadana ETF mengacu pada MSCI Indonesia ESG Universal Index


Selasa, 05 Mei 2020 / 21:50 WIB
Syailendra rilis reksadana ETF mengacu pada MSCI Indonesia ESG Universal Index
ILUSTRASI. manajer investasi penerbit reksadana PT Syailendra Capital Asset Management


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Selasa (5/5), PT Syailendra Capital meluncurkan reksadana indeks Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Index.

Reksadana dengan kode ticker XSMU ini merupakan reksadana indeks yang berisi saham-saham perusahaan dengan bobot environment, social & good governance (ESG).

CEO Syailendra Capital, Fajar R. Hidayat mengatakan pemeringkatan emiten yang terpilih dalam reksadana ini mengacu pada indeks MSCI Indonesia ESG Universal.

"Investasi berbasis ESG diminati karena kebijakan berbasis ESG memiliki manajemen risiko yang baik, sehingga menghasilkan valuasi yang bersaing dengan struktur keuangan yang sehat," ungkap Fajar dalam virtual ceremony pada kanal YouTube UDX Channel.

Baca Juga: Mumpung Murah, Manajer Investasi (MI) Tetap Rajin Rilis Reksadana Baru

Alasan Fajar tertarik dengan indeks tersebut karena memiliki kinerja yang terus meningkat.  Secara global, sejak tahun 2012, total dana kelolaan untuk investasi berbasis ESG telah meningkat sebesar 138% atau US$ 13 triliun. Jika mengacu pada historis, total dana kelolaan global untuk ESG fund bisa mencapai US$ 41 triliun pada tahun 2020.

Jenis reksadana ETF, Fajar pilih karena hanya  31.83% dari reksadana saham Indonesia yang berhasil mengungguli IHSG di 2019.  Tren ini telah muncul sejak 2010, di mana reksadana yang dikelola secara aktif ternyata mengalami performa yang underperform jika dibandingkan dengan IHSG.

Secara global, ETF atau exchange tranded fund sedang diminati karena terjadi peningkatan sebesar 35.39% secara rata-rata dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Tingginya angka CAGR tersebut bukannya tanpa alasan.

Baca Juga: Reksadana saham turun lebih besar daripada IHSG, ini kata manajer investasi

Reksadana ETF memiliki beberapa keuntungan yaitu harga yang transparan, sehingga menjadi tradeable tanpa harus diperjualbelikan. Investor tidak perlu menunggu  NAB hari berikutnya untuk memutuskan penjualan. Ketentuan mengenai ETF pun sudah diregulasi oleh POJK nomor 49 tahun 2015.

Reksadana ini menggunakan indeks acuan dari MSCI, sebagai penyedia indeks terkemuka di dunia. Sampai saat ini, MSCI memiliki lebih dari 220 dedicated staff untuk ESG secara global dengan lebih dari 230 underlying data points yang terstandarisasi.

"Indeks yang dipilih adalah MSCI Indonesia ESG Universal Index yang berisi 26 saham dari 10 sektor, sehingga secara keseluruhan cukup terdiversifikasi," pungkas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×