Reporter: Revi Yohana Simanjuntak | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Sentral Swiss (SNB) berancang-ancang masuk ke pasar menahan laju penguatan valutanya. Otoritas moneter di negeri pegunungan itu menyatakan tidak akan membiarkan nilai tukar franc Swiss melambung tinggi, baik terhadap euro maupun dollar Amerika Serikat (AS).
Terhadap euro, ambil contoh, SNB tidak akan membiarkan kurs bergerak di bawah 1,200 franc Swiss per 1 euro. Kebijakan penerapan batas bawah nilai tukar ini baru pertama kalinya diberlakukan Swiss sejak tahun 1978. "Penguatan franc Swiss yang terjadi secara massif saat ini, mengancam ekonomi kami," demikian keterangan resmi Swiss National Bank, Selasa malam WIB (6/9).
Untuk mengantisipasi risiko terganggunya perekonomian ini, Swiss telah menyiapkan sejumlah jurus, termasuk mengambil posisi di pasar dalam jumlah tidak terbatas. Campur tangan menahan apresiasi itu dipilih karena strategi memompa likuiditas ke pasar uang sekaligus penerapan bunga 0% tidak menahan minat para pemilik dana untuk memborong franc Swiss.
Pasangan mata uang EUR/CHF langsung menguat ke posisi 1,20685 usai penegasan sikap ini. Padahal dalam dua bulan terakhir, EUR/CHF bergerak di kisaran 1,030-1,184.
Franc Swiss mencetak rekor terkuatnya terhadap euro pada 10 Agustus lalu di 1,03002. "Swiss berisiko jatuh terperangkap deflasi karena impor menjadi lebih murah." jelas Holger Schmieding, Kepala Ekonom Berenberg Bank di London.
Franc Swiss menjelma menjadi valuta safe haven berdampingan dengan yen Jepang, sepanjang tahun ini. Ketidakpastian ekonomi di Eropa dan AS menggiring investor beralih mengamankan asetnya ke dua valuta itu.
M Doddy Ariefianto, ekonom Universitas Ma Chung, pesimis langkah SNB ini bisa mengerem laju penguatan franc Swiss. Valuta ini akan terus menguat selama kondisi Eropa dan AS tidak mengirimkan sentimen positif terhadap proses pemulihan ekonomi global. "Intervensi SNB tidak akan kuat menahan tekanan pasar," kata dia.
Taufan Tito, dealer valuta Bank Rakyat Indonesia (BRI) berpendapat sama. "Investor tak akan serta merta beralih," ujarnya. Kendati dua hari ini melemah, reli franc Swiss akan kembali berlanjut. Prediksi Taufan, EUR/CHF, akhir September bisa tembus 1,15.
Doddy menyarankan agar investor berhati-hati berinvestasi di franc Swiss. "Jika berspekulasi dalam jangka pendek, kurang dari satu bulan, agak berisiko terkena cut-loss saat ini," katanya. Dalam 1-2 tahun nanti fluktuasi franc Swiss masih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News