Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Pengaruhnya Kecil
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani berpendapat, penghentian lima saham perusahaan ini tidak akan berpengaruh banyak pada Indeks Harga Saham Gabungn (IHSG). Pasalnya, sebelum suspensi berlaku, perdagangan kelima saham tersebut memang tidak likuid.
"Perdagangannya sudah hampir nggak ada jadi sebenarnya tidak banyak berubah. Mungkin yang berubah dari psikologis investor karena sahamnya nyangkut," ungkap dia.
Memang, sepanjang 2019 lalu, harga kelima saham ini merosot dalam. Bahkan harga saham MYRX, TRAM, IIKP, dan SMUR turun lebih dari 50% hingga menjadi saham gocap atau Rp 50. Hanya saham LCGP yang turun 18,57% ke Rp 114 per saham.
Baca Juga: Jiwasraya bakal cicil tunggakan ke nasabah di kuartal I ini, bagaimana caranya?
Hal tersebut sejalan dengan kinerja perusahaan per kuartal III-2019. Tiga dari lima emiten ini mencatatkan penurunan pendapatan. Sebagai contoh, PT Hanson International Tbk (MYRX) membukukan pendapatan Rp 923,01 miliar atau turun 15,74% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,09 triliun.
Kinerja serupa juga terjadi pada bottom line. Empat dari lima emiten tersebut dibayangi oleh kenaikan rugi, penurunan laba bersih, hingga pembalikan laba menjadi rugi. Hanya IIKP yang masih mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Oleh karena itu, melihat pertumbuhan yang kurang bagus ini, Hendriko menyarankan investor untuk menjual saham-saham yang tergolong gocap tersebut apabila suspensi telah dibuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News