Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan melanjutkan pertumbuhan kinerja positif di tahun ini. Di tahun lalu, pendapatan dan laba bersih SSIA tercatat tumbuh positif setelah pembukaan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
VP Head Investor Relations SSIA Erlin Budiman dalam rilis di situs resmi menjelaskan, kenaikan kinerja yang luar biasa disebabkan dari tiga unit biasa termasuk unit bisnis perhotelan. "Pada tahun ini kami memperkirakan kinerja akan lebih baik karena tingkat kunjungan dari domestik dan asing secara substansial meningkat di kuartal I-2023 dibandingkan kuartal IV di 2022," jelas dia. Erlin berharap, pendapatan segmen hotel bisa meningkat sebesar 18% secara tahunan.
Pada segmen lahan industri, Erlin menyebut, permintaan lahan untuk wilayah Karawang dan Subang meningkat signifikan hingga kuartal I-2023. Segmen properti SSIA juga diharapkan tumbuh 50% hingga akhir 2023.
Baca Juga: Laba Bersih Nusa Raya Cipta (NRCA) 2022 Naik 44,57%, Investor Antisipasi Dividen
"Kami akan berkonsentrasi pada lahan di Subang Smartpolitan dan membangun infrastruktur di tahun ini. Sehingga pada kuartal III-2024 sudah bisa mulai beroperasi," papar Erlin.
Apalagi ke depan, akan ada akses jalan tol yang akan membuka potensi bisnis lahan industri di Subang. SSIA pada 24 Januari 2023 lalu melalui anak usahanya yakni PT Nusa Raya Cipta Tbk telah bekerjasama dengan PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Subang Sejahtera di bawah PT Jasamarga Akses Patimban (Badan Usaha/Konsorsium Jalan Tol) untuk pengusahaan jalan tol. Kesepakatan ini juga sudah ditekan dengan dengan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum.
"Tol Akses Patimban diperkirakan akan dibuka pada September 2024," terang Erlin. Di tahun ini, SSIA menargetkan anak usahanya di bidang konstruksi yakni NRCA bisa memperoleh kontrak baru senilai Rp2,2 triliun pada 2023.
Proyeksi kinerja ini seakan melanjutkan realisasi kinerja SSIA yang cemerlang sepanjang tahun lalu. Pendapatan SSIA di tahun lalu mencapai Rp 3,61 triliun, meningkat sekitar 53,6% secara tahunan dari periode sama tahun 2021 sebesar Rp 2,35 triliun. "Peningkatan ini didorong pemulihan segmen konstruksi dan perhotelan," terang Erlin.
Pendapatan konstruksi SSIA melalui NRCA meningkat 47,5% menjadi Rp 790,7 miliar. Sedangkan pendapatan hotel SSIA naik 211,2% menjadi Rp 403,8 miliar. Sementara pendapatan SSIA pada segmen properti meningkat sekitar 19,7% menjadi Rp 102,7 miliar.
Baca Juga: Living World Denpasar Hadirkan Arsitektur Keindahan Pulau Dewata yang RamahLingkungan
Efeknya laba kotor SSIA bertumbuh 77,6% secara tahunan menjadi Rp 918,1 miliar. Kenaikan laba bersih SSIA ditopng dari peningkatan laba kotor dari segmen hotel debesar 367,4% menjadi Rp 291,9 miliar.
EBITDA SSIA sepanjang 2022 juga melesat. Sepanjang 2022, EBITDA SSIA naik 151,6% menjadi Rp 457,6 miliar. "Ini sebagai akibat peningkatan EBITDA segmen konstruksi dan perhotelan yang masing-masing tumbuh 70,8% menjadi Rp 70,7 miliar dan naik 255,8% menjadi Rp 200,8 miliar," papar Erlin.
SSIA juga sukses membalikkan rugi bersih menjadi laba di akhir 2022. SSIA membukukan laba bersih Rp 175,8 miliar dari sebelumnya rugi sebesar Rp 200,2 miliar. "Terjadi peningkatan laba bersih 77,1% di segmen bisnis perhotelan," jelas Erlin.
Posisi kas SSIA pada tahun 2022 pun naik 45,2% menjadi Rp1,14 triliun terutama karena penjualan investasi gudang usaha persewaan (PT SLP SURYA TICON INTERNUSA & PT Surya Internusa timur).
Utang berbunga SSIA di tahun 2022 mencapai Rp 2,55 triliun akibat rasio utang/ekuitas (gearing) sebesar 59,8%. Erlin menambahkan, untuk mendukung tujuan ekspansinya, SSIA saat ini sedang mengembangkan dan mengoptimalkan SOP dan proses bisnis untuk meningkatkan kualitas dan kontrol. Diawal November 2022, perusahaan memulai proyek Implementasi ERP.
Baca Juga: Para Pengembang Kawasan Industri Siap Mengundang Investor Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News