Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berpeluang mendapatkan tambahan pendanaan untuk memuluskan rencana ekspansinya. Seperti dilansir dari dealstreetasia, Sabtu (28/4), International Finance Corporation (IFC) tengah mempertimbangkan pembiayaan utang kepada SSIA hingga sebesar US$ 100 juta.
SSIA sedang mencari pendanaan untuk mengembangkan kawasan industri baru seluas 2.000 hektare di Subang. Pengembangan proyek tahap satu di kawasan itu diperkirakan menelan biaya US$ 262 juta.
SSIA merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di bisnis real estate, jasa konstruksi dan hotel. Portofolionya meliputi kawasan industri Suryacipta City, Suryacipta Technopark, Hotel Gran Melia Jakarta, Hotel Melia Bali, Banyan Tree Ungasan Resort Bali, dan BATIQA Hotels.
IFC sedang mempertimbangkan paket pembiayaan yang terdiri dari pinjaman A dan mobilisasi utang melalui program Portofolio Pinjaman Bersama alias Managed Co-Lending Portfolio Program (MCPP). MCPP adalah platform pinjaman sindikasi yang menyediakan pendekatan portofolio untuk mobilisasi utang.
IFC punya alasan tersendiri untuk berpartisipasi dalam proyek SSIA. "Infrastruktur modern, berkualitas tinggi yang akan dikembangkan SSIA akan menghasilkan efisiensi yang lebih baik dan mengurangi biaya operasional untuk penghuni dan mitra rantai pasokan mereka," kata manajemen IFC, seperti dikutip dari dealstreetasia.com.
Saat ini, sekitar 69% saham SSIA dipegang oleh investor publik. Sedangkan, PT Arman Investment Utama, yang memegang sekitar 8% saham, adalah investor institusional terbesarnya.
IFC menciptakan MCPP pada 2013, di mana People's Bank of China berjanji mengucurkan investasi senilai US$ 3 miliar. Kini, nilai platform tersebut sudah bertambah lebih dari dua kali lipat, seiring bergabungnya investor institusi global, termasuk dana pensiun, sovereign funds dan perusahaan asuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News