kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surya Semesta Internusa (SSIA) genggam kontrak baru Rp 2,03 triliun sepanjang 2019


Minggu, 19 Januari 2020 / 10:35 WIB
Surya Semesta Internusa (SSIA) genggam kontrak baru Rp 2,03 triliun sepanjang 2019
ILUSTRASI. Suryacipta Square di Karawang Foto: Dok. Surya Semesta Internusa


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memperoleh nilai kontrak baru Rp 2,03 triliun dari target Rp 2,2 triliun. 

Capaian tersebut berasal dari proyek Carstensz Apartement Paramount Serpong, JHL Galeri Gading Serpong, perluasa Pabrik Harvestar Gresik, Musim Mas 1 Martubuk, struktur Perkantoran Apsara Sili, Apartement 57 Pomenade Jakarta, IKPP Serang Mills, Aston Inn Hotel Cilegon dan Hotel Ozon Internasional Batam.

Baca Juga: Subang City jadi senjata utama Surya Semesta (SSIA) sambut kompetisi

Sekretaris Perusahaan Surya Semesta Internusa Erlin Budiman menjelaskan pencapaian tahun lalu memang turun lantaran perlambatan developer. Secara umum, kendala yang dihadapi perusahaan antara lain terkait melemahnya daya beli masyarakat.

"Terutama yang berhubungan dengan industri properti yang menyebabkan melambatnya pasar konstruksi di sektor swasta dan banyaknya tender proyek yang diundur sampai dengan tahun berikutnya," jelas Erlin kepada Kontan.co.id, Jumat (16/1).

Lebih lanjut, perusahaan melihat kondisi pasar di tahun ini akan lebih baik. Maka perusahaan menargetkan nilai kontrak baru 2020 lebih tinggi yaitu Rp 3,5 triliun. 

Baca Juga: Bisnis Konstruksi Masih Melambat di Tahun Ini

Perusahaan meyakini di tahun ini sektor properti akan mengalami pertumbuhan dan perusahaan akan meraih momentum tersebut. Di mana perusahaan masih akan mempertahankan kemampuan membangun hubungan jangka panjang (longterm relationship) dengan owner atau pemilik proyek, yang memberikan peluang kepada perusahaan untuk mendapatkan pesanan berulang. 

"Di sektor infrastruktur, perseroan juga akan berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti proyek-proyek infrastruktur yang strategis," jelas dia. 

Dalam mencapai target tersebut, perusahaan akan fokus membidik peluang dalam negeri. Erlin mengatakan perusahaan belum ada rencana menggarap proyek di luar negeri. Namun, perusahaan afiliasinya yaitu Travelio berencana melakukan ekspansi regional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×