Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 50 miliar di sepanjang tahun ini untuk kebutuhan pemeliharaan (maintenance).
Head of Investor Relation Surya Pertiwi, Adhi S. Tasmin memaparkan sampai dengan kuartal I 2023 capex yang sudah terserap sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.
“Belanja modal yang terserap untuk general capex yakni kebutuhan maintenance saja,” jelasnya dalam paparan publik di Gedung Toto, Kamis (25/5).
Adhi menjelaskan lebih lanjut, di tahun ini SPTO membagi belanja modal untuk dua kebutuhan yakni general capex senilai Rp 50 miliar yang belum termasuk untuk ekspansi.
Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) akan Bagikan Dividen Rp 25 Per Saham Pada Juni 2023
“Untuk ekspansi kita tidak bisa memaparkan lebih lanjut karena sedang didiskusikan secara internal,” ujarnya.
Meski belum bisa merinci ekspansi yang akan dilakukan SPTO, Adhi memberikan gambaran prospek produk saniter yang masih cerah ke depannya.
Dia menjelaskan, jika Gross Domestic Product (GDP) per-kapita Indonesia bisa mencapai US$ 10.000 di 2030, masyarakat akan lebih mencari kenyamanan dan juga kualitas. Nah, potensi yang dilihat SPTO ialah pergantian WC jongkok menjadi WC duduk.
“Dari situ mudah-mudahan orang akan membeli produk TOTO melihat sejarah, jejak perusahaan, dan kualitas produk kami,” ujarnya.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Surya Pertiwi, Irene Hamidjaja menyampaikan, saat ini SPTO memiliki jaringan distribusi yang luas, mencakupi Jabodetabek dan Surabaya.
“Distributor eksklusif tersebar di 17 kota besar di luar Jabodetabek dan Surabaya. Dengan jaringan distribusi dan jangkauan produk yang luas, Perseroan adalah distributor terbesar yang mampu menawarkan solusi untuk semua kebutuhan barang kamar mandi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Yuk, Cermati Pembagian Dividen LINK, SPTO, dan MCOL
Sampai dengan kuartal I 2023, Irene menerangkan, SPTO mencatatkan pendapatan tumbuh 2,4% yoy dan laba neto juga terkerek 9,4% yoy.
Dia yakin dengan posisi keuangan yang kuat dengan hutang yang minimal akan menopang SPTO untuk mempertahankan pembayaran dividen yang tinggi.
Irene juga menyatakan, SPTO akan terus melakukan inovasi untuk produk dan tetap memberikan layanan pelanggan yang prima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News