kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Citra Media (SCMA) Kembangkan Segmen Digital, Intip Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 13 Juli 2022 / 20:16 WIB
Surya Citra Media (SCMA) Kembangkan Segmen Digital, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) diyakini berpotensi membukukan kinerja yang solid pada tahun ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) diyakini berpotensi membukukan kinerja yang solid pada tahun ini. Pengembangan bisnis digital yang gencar dilakukan belakangan ini dinilai bisa menjadi katalis positif yang mendongkrak kinerja emiten media ini ke depan.

Yang terbaru, pada bulan lalu, SCMA mengumumkan bahwa platform over the top (OTT) miliknya, Vidio memperoleh pendanaan sebesar US$ 45 juta dari beberapa mitra strategis. Mulai dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), Grab LA Pte Ltd (Grab), serta salah satu klub sepakbola, Bali United. 

Analis Trimegah Sekuritas Heribertus Ariando dalam risetnya pada 16 Juni mengungkapkan, pendanaan ini bukan hanya sekadar untuk mencari uang tunai, melainkan potensi peluang keuntungan strategis yang bisa dihadirkan oleh para mitra tersebut.

Ia mencontohkan, potensi paket bundling dengan jaringan telekomunikasi milik Sinarmas, yakni FREN. Lalu, paket bundling dan integrasi program loyalitas dengan ekosistem grab. 

Baca Juga: Aktif Kembangkan Bisnis Digital Lewat Vidio, Cermati Rekomendasi Saham SCMA

Serta, kemitraan konten dengan Bali United untuk memperkuat portfolio konten olahraga Vidio. Hingga potensi kerjasama lainnya.

“Kami melihat pendanaan ini merupakan hal yang positif mengingat semakin banyak mitra strategis maka akan semakin besar peluang untuk terjadinya kerjasama yang bisa dilakukan ke depan,” tutur Heribertus.

Namun, analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya pada 20 Juni menuliskan, upaya ekspansif SCMA mengembangkan Vidio berimbas pada kenaikan biaya operasional SCMA pada tahun ini. Hal ini tercermin dari kenaikan beban biaya program pada kuartal I-2022 imbas dari adanya penayangan pertandingan Liga 1 hingga produksi konten baru baik untuk free to air TV maupun Vidio.

 

Selain produksi konten baru, SCMA juga menambah pegawai baru untuk pengembangan bisnis vidio hingga biaya marketing dan promosi yang lebih besar untuk menggaet lebih banyak pelanggan berbayar. 

Biaya operasi SCMA pada kuartal I-2022 naik hingga 44,6% secara year on year menjadi Rp 435,1 miliar.

“Namun, average revenue per user (ARPU) Vidio berhasil naik seiring dengan pelanggan yang beralih dari paket bundle promo menjadi paket premium yang memiliki akses ke original konten dan konten olahraga,” tutur Christine.

Baca Juga: Surya Citra Media (SCMA) Sebar Dividen Rp 184,92 Miliar, Cek Jadwalnya

Dengan berbagai potensi tersebut, Heribertus memperkirakan total pelanggan berbayar Vidio pada akhir tahun ini bisa mencapai 2,7 juta pelanggan. Sementara untuk tahun depan bisa mencapai 3,8 juta pelanggan. 

Dari sisi kinerja, ia memperkirakan SCMA bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 6,54 triliun pada tahun ini. Lalu, untuk laba bersih diproyeksikan bisa mencapai Rp 1,33 triliun. 

Saat ini Heribertus masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SCMA dengan target harga Rp 280 per saham. Sementara Christine memasang rekomendasi hold untuk saham SCMA dengan target harga Rp 225 per saham. 

Pada perdagangan Rabu (13/7), saham SCMA ditutup melemah 1,94% ke Rp 202 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×