Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Surplus neraca perdagangan dorong rupiah
JAKARTA. Rilisnya data neraca perdagangan domestik per Januari 2016 yang kembali mencatatkan surplus berhasil menyokong kinerja mata uang Garuda.
Di pasar spot pada Senin (15/2), rupiah menguat 0,82% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.378,5 per dollar Amerika Serikat (AS).
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk menjelaskan, terdapat tiga faktor yang menjadi amunisi rupiah di hadapan mata uang Negeri Paman Sam hari ini.
Pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan surplus neraca perdagangan Indonesia per Januari 2016 mencapai US$ 50,6 juta. Bersumber dari nilai ekspor sebesar US$ 10,5 miliar serta impor yang tercatat US$ 10,45 miliar.
Kedua, penguatan bursa saham domestik maupun regional. Lihat saja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (12/2) yang menanjak 0,64% ketimbang hari sebelumnya menjadi 4.740,73.
“Risk appetite investor jadi meningkat. Faktor ketiga, penguatan mata uang Yuan yang memberikan tenaga bagi pasar negara berkembang,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News