Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski data domestik positif, penguatan rupiah di akhir pekan lalu harus terhenti. Namun peluang kembali ungguli dollar Amerika Serikat dinilai terbuka, Senin (15/2).
Di pasar spot, Jumat (12/2) posisi rupiah terpeleset 0,20% ke level Rp 13.489 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah tergelincir 0,76% di level Rp 13.471 per dollar AS.
Menurut pemaparan David Sumual, Ekonom Bank BCA pelemahan rupiah akhir pekan lalu datang dari aksi bargain hunting dollar AS setelah sejak beberapa hari sebelumnya terus merosot. Hal ini memang pergerakan wajar.
Padahal sebenarnya dari domestik data neraca berjalan Indonesia cukup positif dengan penurunan defisit. “Hanya saja memang karena harga minyak masih tertekan dan USD yang rebound rupiah koreksi tipis,” jelas David.
Memandang pergerakan Senin (15/2) “Pasar kan menanti data neraca perdagangan, diduga ekspor impor kita masih terjaga, kalau iya bisa naik lagi,” duga David. Hanya saja memang penguatannya tidak akan signifikan.
Hal ini mengingat akhir pekan lalu data penjualan ritel inti dan penjualan ritel AS melonjak. Itu bisa jadi tenaga tambahan bagi USD untuk mempertahankan posisi unggulnya diperdagangan awal pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News