kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Suntikan modal untuk Bahana belum jelas


Jumat, 18 November 2011 / 19:57 WIB
Suntikan modal untuk Bahana belum jelas
ILUSTRASI. Berikut 25 topik yang paling banyak dicari di Wikipedia tahun 2020, apa saja?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Nasib penyuntikan modal bagi induk usaha Bahana Securities yaitu Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) belum jelas. Pemerintah menyerahkan kepada manajemen terkait mekanisme perolehan tambahan modal.

Parikesit Suprapto, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN mengatakan, rencana penambahan modal yang akan dilakukan Bahana merupakan aksi korporasi perusahaan. "Jadi mereka sendiri yang putuskan mekanismenya," jelasnya, Jumat (18/11).

Namun, sebagai pemegang saham, kementerian BUMN pun tengah memikirkan langkah yang sebaiknya diambil BPUI. Parikesit bilang ada sejumlah opsi yang bisa dilakukan.

Opsi-opsi itu antara lain menarik pinjaman dari lembaga keuangan atau bisa juga memperoleh gelontoran dana segar dari Kementerian BUMN. Tidak hanya itu, Bahana juga bisa masuk perawatan Pusat Pengelolaan Aset (PPA) untuk direstrukturisasi. Sebelumnya, Parikesit mengatakan BPUI merupakan salah satu BUMN \'sakit\'.

Namun, menurut Parikesit, sejumlah pilihan itu masih dibahas. Belum tahu kapan eksekusi akan dilakukan. Nilainya pun masih belum diputuskan."Tapi suntikan dana akan lebih besar dari utangnya," imbuh Parikesit.

Seperti diketahui, Bahana memiliki utang Rekening Dana Investasi (RDI) kepada pemerintah sekitar Rp 1,2 triliun. Utang itu ditarik dalam rangka stabilisasi pasar modal pada 1997 silam. Selain itu, kinerja BPUI pun diperparah dengan kinerja salah satu anak usahanya yaitu Bahana Securities. Laba bersih yang ditanggung salah satu sekuritas BUMN itu kian membengkak.

Pada periode Januari-September 2011 Bahana Securities mencatatkan rugi bersih senilai Rp 290,63 miliar disertai defisit pendapatan sebesar Rp 179 miliar. Sementara pada semester I 2011 kemarin rugi bersihnya hanya Rp 186,06 miliar dan pendapatan minus sebesar Rp 116,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×