kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sunindo Adipersada (TOYS) bidik penjualan Rp 174 miliar hingga akhir tahun


Kamis, 14 Oktober 2021 / 18:15 WIB
Sunindo Adipersada (TOYS) bidik penjualan Rp 174 miliar hingga akhir tahun


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang menantang tidak membuat produsen mainan PT Sunindo Adipersada Tbk berkecil hati. Emiten berkode saham TOYS itu menargetkan penjualan di tahun 2021 mencapai Rp 174 miliar atau naik sekitar 19% dibanding penjualan tahun lalu. 

Optimisme TOYS tidak terlepas dari peluang-peluang yang akan dimaksimalkan di sisa tahun ini. Salah satunya, peluang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

"Dengan adanya perang dagang di antara Amerika dan China, perusahaan menjadi memiliki peluang sangat besar untuk mendapatkan pasar dari order Amerika," jelas Direktur Utama PT Sunindo Adipersada Tbk Iwan Tirtha dalam pemaparan publik yang digelar secara virtual Kamis (14/10). 

Berkaca data tahun 2018, pemesanan mainan dari AS ke China mencapai US$ 26,7 miliar. Sementara pemesanan mainan dari AS ke Indonesia tercatat US$ 280 juta. 

Baca Juga: Sunindo Adipersada (TOYS) membidik pertumbuhan pendapatan 15% di tahun ini

Asal tahu saja, AS merupakan salah satu segmen pasar TOYS. Sepanjang tahun 2021, ekspor ke AS mencapai 25%, tertinggi setelah ekspor ke Eropa yang mencapai 30%. 

Sementara itu, penjualan ke Australia tercatat 15%. Tujuan ekspor lainnya adalah Timur Tengah dan Asia yang masing-masing 10% dan 5%. Adapun penjualan ke pasar domestik tercatat 15%. 

Optmisme TOYS untuk mencapai target  juga didorong negara-negara tujuan penjualan yang mulai mengalami pemulihan seiring dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Pasar yang menujukkan perbaikan sejauh ini adalah Inggris dan negara-negara di Eropa lainnya. Manajemen TOYS juga melihat, pasar Australia masih stabil dibandingkan negara-negara lain.

 

Adapun untuk mendongkrak kinerjanya, TOYS akan melakukan pameran baik secara fisik maupun online. Saat ini pihaknya juga tengah menguatkan pasar  Jepang, Timur Tengah, dan penjajakan ke Afrika. 

Iwan tidak memungkiri, sepanjang semester I 2021 kinerja TOYS masih lesu. Selain terdampak negara tujuan yang menerapkan lockdown karena pandemi Covid-19, cuaca buruk juga menjadi penghambat pengiriman. Di sisi lain, kendala pada terusan Suez yang terjadi pada Maret 2021 lalu juga menjadi faktor penghambat lainnya.  

Ganguan yang terjadi pada sistem layanan kepabeanan Direktorat  Jendral Bea Cukai yaitu Customes-Excise Information System and Automation (CEISA) selama kuarang lebih dua minggu juga menjadi tantangan bagi TOYS. Sebab, gangguan itu membuat dokumen yang diperlukan tidak bisa keluar dan terjadi penumpukan kontainer. 

Kondisi-kondisi tersebut, kata Iwan, mengakibatkan siklus bisnis yang semula membutuhkan waktu 12 minggu dari PO hingga Shipment, menjadi memakan waktu 24 minggu. Hal ini akhirnya berdampak pada penjualan perusahaan dan keuntungannya. Kelangkaan kontainer juga menjadikan biaya pengiriman melonjak antara tujuh hingga delapan kali lipat. 

Asal tahu saja, sepanjang enam bulan pertama tahun 2021 TOYS membukukan pendapatan bersih Rp 64,64 miliar, turun 12,3% year on year (yoy). Sementara itu, laba bersih periode berjalannya melorot 73,27% yoy menjadi Rp 480,22 juta. 

Selanjutnya: Sunindo Adipersada (TOYS) perkirakan kinerja kuartal III-2021 bisa tumbuh 5%-15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×