Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin melalui Infovesta Fixed Income Fund Index mencapai 10,72%. Meski begitu, beberapa produk reksadana tersebut ada yang berhasil mencetak imbal hasil di atas indeks.
Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama berpendapat, kinerja apik sejumlah produk reksadana pendapatan disebabkan manajer investasi yang bersangkutan berani memberikan porsi besar kepada Surat Utang Negara (SUN) bertenor panjang sebagai aset portofolionya. “Kalau obligasi korporasi efeknya tidak sedrastis itu,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Jumat lalu.
Hal ini disebabkan tren kenaikan harga obligasi sepanjang tahun lalu lebih berdampak signifikan terhadap obligasi bertenor 10—20 tahun. Di sisi lain, obligasi tersebut masih bisa menawarkan imbal hasil yang menarik.
Mengutip data Indonesia Bond Pricing Agency, hingga Jum’at (5/1) lalu, yield SUN tenor 5 tahun berada di level 5,89%, tenor 10 tahun berada di level 6,44%, dan 20 tahun berada di level 7,12%.
Namun, Wawan meragukan reksadana pendapatan tetap bisa mengulangi kembali prestasinya pada tahun ini. Pasalnya, tingkat inflasi dan suku bunga acuan Indonesia sudah tergolong rendah.
Dengan potensi kenaikan Fed Fund Rate hingga tiga kali pada tahun ini, bisa saja pemerintah ikut menaikkan suku bunga acuan Indonesia walau tidak secara signifikan. “Paling banter hanya naik sampai level 4,75%,” ucap Wawan.
Dia pun memperkirakan pada tahun ini rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap akan berada di kisaran 6%-7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News