Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (21/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,50% ke level 114,27 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat bahwa volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp 17,48 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 4,24 triliun.
"Masih tingginya volume perdagangan yang dilaporkan mengindikasikan bahwa investor cukup aktif melakukan perdagangan di pasar sekunder," papar Made.
Obligasi Negara seri FR0053 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 2,37 triliun dari 65 kali transaksi di harga rata - rata 105,01% yang diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPNS08092017 senilai Rp 1,56 triliun dari 7 kali transaksi di harga rata-rata 97,55%.
Adapun Obligasi Negara seri FR0059 menjadi SUN yang paling aktif diperdagangkan, sebanyak 171 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp 1,15 triliun dan diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0072 sebanyak 141 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp862,38 miliar.
Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 300,92 miliar dari 20 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 (PNBN04SB) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp44 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 101,48% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2017 Seri B (TAFS02BCN2) senilai Rp 42 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,58%.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup dengan pelemahan terbatas sebesar 5,00 pts (0,03%) di level 13
319 per dollar Amerika setelah bergerak terbatas pada kisaran 13.293 hingga 13.326 per dollar Amerika dimana pelemahan tersebut merupakan pelamahan pertama dalam lima hari terakhir.
Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah bervariasinya pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Dollar Taiwan (TWD) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Yuan China (CNY), sementara itu mata uang Peso Philippina (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News