Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengaku masih menimbang-nimbang perihal rencana membawa anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Asal tahu saja, kabar rencana initial public offering (IPO) anak usaha SMRA di bidang investment property, yaitu PT Summarecon Investment Property (SMIP), sudah lama beredar.
Setelah dikabarkan bakal IPO tahun lalu, SMIP katanya bakal jadi calon emiten di tahun 2025 ini. Namun, manajemen SMRA menepis kembali kabar itu.
Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Lydia Tjio mengatakan, perseroan menunda proses IPO SMIP lantaran kondisi market yang masih volatil.
Baca Juga: Pendapatan Melejit, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melesat 79,25%
“Saat ini belum ada kelanjutannya, karena untuk sementara ini masih di-postponed (ditunda) menunggu momen waktu yang tepat,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (19/3).
Dalam laporan keuangan SMRA tahun buku 2024, dinyatakan bahwa pada tanggal 23 Januari 2025, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SMIP, telah disetujui perubahan status perusahaan, yaitu dari perseroan terbuka menjadi perseroan tertutup. Hal itu sehubungan dengan belum dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) SMIP.
Selain itu, disetujui juga perubahan seluruh anggaran dasar SMIP, di antaranya sehubungan dengan perubahan status perusahaan tersebut. Modal dasar SMIP pun menjadi Rp 10 miliar serta modal ditempatkan menjadi Rp 4,68 miliar.
Asal tahu saja, SMRA sudah sempat melakukan transaksi nontunai (inbreng) antara perseroan dengan PT Summarecon Investment Property (SMIP) pada September 2024 lalu. Melansir keterbukaan informasi, penyetoran dalam bentuk nontunai (inbreng) oleh SMRA ke dalam SMIP dilakukan dengan nilai sebesar Rp 8 triliun.
Secara rinci, sebesar Rp 7,68 triliun dalam bentuk tanah dan bangunan. Lalu, mesin dan perlengkapan sebesar Rp 219,17 miliar serta aset lainnya sebesar Rp 96,02 miliar. Aset lainnya yaitu seluruh aset yang tercatat dalam akun-akun, tetapi tidak termasuk dalam akun “Properti Investasi Neto”.
Meskipun begitu, manajemen SMRA menegaskan, penyetoran inbreng dalam rangka pengelompokan unit usaha yang dimiliki dan/atau dikelola oleh SMRA, maka tidak ada perubahan pendapatan perseroan secara konsolidasi yang timbul akibat transaksi tersebut.
“Namun, dampak terhadap laporan keuangan SMIP adalah penambahan aset Summarecon Mall Kelapa Gading (SMKG) sebagai hasil dari penyetoran dalam bentuk nontunai oleh SMRA,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi.
Selanjutnya: 7 Vitamin yang Membantu Menurunkan Asam Urat dengan Cepat! Cek Daftarnya
Menarik Dibaca: 7 Vitamin yang Membantu Menurunkan Asam Urat dengan Cepat! Cek Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News