Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Investor yang tengah mencari instrumen investasi dengan denominasi dollar Amerika Serikat (AS), saat ini bisa menanti kehadiran surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara global.
Sebab, pemerintah berencana menerbitkan sukuk global tersebut pada semester II nanti. Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan bilang, instrumen itu diterbitkan senilai US$ 1 miliar.
"Kami akan melihat kondisi pasar. Tetapi kemungkinan sekitar US$ 1 miliar," kata Dahlan baru-baru ini. Pemerintah juga tengah mengkaji penggunaan proyek infrastruktur sebagai aset dasar sukuk global.
Jadi nantinya, dana hasil penerbitan sukuk global tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. "Kami menjajaki ke investor-investor. Kami lihat bagaimana minatnya. Namun, penggunaan aset dasar tersebut belum akan dilakukan untuk penerbitan sukuk global tahun ini," ujar dia.
Penggunaan aset dasar pembiayaan proyek infrastruktur telah digunakan untuk penerbitan sukuk negara denominasi rupiah seri project based sukuk (PBS). Tahun lalu, pemerintah menerbitkan sukuk pembiayaan proyek sebesar Rp 800 miliar serta tahun ini rencananya Rp 1, 57 triliun.
Selama ini, penerbitan sukuk global menggunakan aset dasar barang milik negara (BMN). Tahun ini, dewan perwakilan rakyat (DPR) menyetujui penggunaan BMN sebagai aset dasar penerbitan sukuk tahun ini sebesar Rp 19,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News